REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Pemerintah Provinsi Sumatera Utara terus membenahi infrastruktur tanggul untuk menekan terjadinya bencana banjir di daerah itu.
"Pada tahun lalu, Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air sudah menangani infrastruktur tanggul sepanjang 422.500 meter dan tahun ini diharapkan bisa lebih luas," kata Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air, Saleh Idoan Siregar, di Medan, Senin.
Tahun lalu, kondisi tanggul sebanyak 201.025 meter atau 47,6 persen dalam kondisi baik, 131.510 meter (31,1 persen) rusak ringan dan 89.965 meter (21,3 persen) rusak berat.
Selain menangani tanggul, Pemprov Sumut juga melakukan peningkatan kekuatan tebing.
Pada 2013, perkuatan tebing dilakukan sepanjang 93.290 meter dengan kondisi akhir 88.590 meter (94,persen) baik, 2,820 meter (3 persen) rusak ringan dan 1.980 meter (2,1 persen) rusak berat.
"Mudah-mudahan dengan perbaikan tanggul dan perkuatan tebing, bencana alam seperti banjir bisa ditekan," katanya.
Dia menjelaskan, selain tanggul dan penguatan tebing, Sumut juga memperhatikan serius kualitas sungai di Sumut yang jumlahnya cukup banyak atau sejumlah 1.884 sungai.
Dari total itu, jumlah induk sungai ada 99, anak sungai 783, ranting sungai 659 dan anak ranting sungai sebanyak 343 sungai.
"Pemerintah juga berharap kesadaran masyarakat menjaga lingkungan seperti tidak membuang sampah di sungai semakin tinggi sehingga bencana alam bisa ditekan," katanya.
Anggota DPD RI utusan Sumut, Parlindungan Purba menyebutkan, bencana alam seperti banjir atau genangan air yang terjadi setiap tahun di Sumut menunjukkan pemerintah masih perlu kerja keras.
Banjir ataupun genangan air yang masih melanda rutin di beberapa kecamatan di Medan seperti Medan Maimun, Medan Polonia, Medan Johor, Medan Kota dan Medan Denai setiap musim penghujan harus dicarikan solusinya.
Sungai yang meluap atau banjir kiriman dipastikan bisa terjadi karena ada yang salah pada sungai atau hutan dan tanggul.
"Jadi perlu pembenahan semua terkait, mulai hutan, sungai, tanggul dan lainnya," katanya.