Senin 13 Jan 2014 15:39 WIB

Mengais Rezeki Saat Banjir dengan Gerobak

   Warga menggunakan gerobak untuk evakuasi saat banjir melanda. (Republika/Aditya Pradana Putra)
Warga menggunakan gerobak untuk evakuasi saat banjir melanda. (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah penyedia jasa gerobak untuk mengantarkan motor dan pemiliknya melewati banjir di kawasan Jalan KH. Hasyim Ashari, Ciledug, Tangerang, dapat mengais rezeki hingga Rp 300 ribu per hari.

"Sehari, kira-kira sampai sore nanti, saya bisa dapat Rp 300 ribu," kata Penyedia jasa gerobak, Iwan Sutiawan, di depan lokasi banjir Perumahan Ciledug Indah 1, Tangerang, Banten, Senin (13/1). Iwan yang sehari-harinya bekerja sebagai pengumpul barang rongsokan mendapat keuntungan enam kali lipat dibanding penghasilannya pada hari-hari normal.

Apalagi, kata Iwan, gerobak yang dia gunakan bukan gerobak sewa, melainkan gerobak yang dipinjamkan secara sukarela oleh majikannya, sehingga keuntungan yang dia peroleh dari menjual jasa antar menggunakan gerobak, secara keseluruhan masuk ke kantong pribadinya.

"Sangat lumayan keuntungannya, dibanding jadi tukang rongsokan sehari-hari. Keuntungan sebagai tukang rongsokan biasanya dapet Rp 50 ribu, tidak pernah lebih dari Rp100 ribu," ujar Iwan yang berasal dari Pasar Kemis, Tangerang.

Iwan mematok tarif Rp 30 ribu untuk mengangkut motor sekali jalan. Jarak yang dia tempuh untuk mengangkut motor itu sekitar 300 meter, dari jembatan perumahan Ciledug Indah I, hingga kawasan pertokoan dekat Ciledug Indah II.

Meskipun menguntungkan, bagi Iwan, menjual jasa antar motor sangat melelahkan. Iwan pun tidak yakin tenaganya kuat untuk mengantar motor menggunakan gerobak selama satu hari penuh dari pagi hingga malam.

Saat mengantar motor hingga daerah yang tidak tergenang air, Iwan dibantu oleh tiga rekannya. Perkiraan keuntungan Rp 300 ribu per hari itu, setelah pemasukan sekali pengantaran dibagi empat orang, untuk dirinya dan tiga rekannya. "Sekali jalan, saya dapat untung Rp 7.000, Dari pukul 9, hingga sekarang (pukul 12.00 WIB), saya sudah dapet sekitar Rp 100 ribu. Sampai sore nanti, bisalah dapet Rp 300 ribu," kata Iwan.

Iwan mengatakan, jika air semakin tinggi, dia akan meningkatkan tarif jasa antarnya. Lain dengan Iwan, penjual jasa gerobak lainnya, Andi Saputro harus membagi keuntungannya per hari kepada pemilik gerobak. Dengan keuntungan sekitar Rp 300 ribu hari, Andi harus membayar sewa gerobak, sebesar Rp 200 ribu.

Sementara itu, tinggi air yang menggenangi Jalan Hasyim Ashari, depan Ciledug Indah I, sudah mulai turun menjadi setinggi paha orang dewasa. Selain penjual jasa angkut motor, aparat Kepolisian dan TNI mulai menggunakan truknya untuk membantu warga yang ingin melintas kawasan banjir di Ciledug itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement