REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Kapal kargo Berbendera Marshal Islands menyelamatkan empat nelayan Aceh yang terkatung-katung di kawasan Selat Malaka setelah kapal mereka hancur akibat dihantam gelombang di perairan tersebut.
Komandan Basarnas Banda Aceh Budi Cahyadi yang dihubungi, Ahad menjelaskan anggota telah melakukan evakuasi terhadap empat nelayan itu dari kapal kargo asing tersebut ke daratan Ahad (12/1), hari ini.
Ia menyebutkan awak kapal kargo asing sedang melintas di perairan internasional itu menghubungi Basarnas dengan menginformasikan empat korban yang diselamatkan akibat kecelakaan di laut.
Empat korban yang terdampar selama 24 jam diperairan laut itu masing-masing Razali 57 tahun (kapten kapal), M Ridwan (22), Syafie (40) dan Razali (42). Mereka gunakan kapal nelayan KM Hidup Baru.
"Mereka nelayan Aceh Timur dan kecelakaan itu terjadi di perairan laut dekat dengan Malaysia. Dan evakuasi dilakukan awak kapal kargo asing itu pada Sabtu, (11/1)," katanya menjelaskan.
Sementara itu, para korban mengaku tujuan mereka hendak ke Thailand dengan mengangkut masing-masing dua ton siput, dan satu ton daun nipah untuk dijual ke pedagang di negara itu (Thailand).
"Kami mengakui barang-barang diangkut secara diam-diam dan hendak kami jual ke penampung di Thailand," kata Razali, kapten kapal nahas itu.
Ia menjelaskan, mereka berangkat dari perairan Seuruway Aceh Timur pada Jumat (10/1). Namun, sekitar 70 mil mendekati perairan laut Thailand, kapal dihantam ombak besar, kemudian hancur.
"Setelah kapal hancur, kami menggunakan rakit bambu. Dan ketika itu melihat ada kapal, dan meminta tolong meski kapten kapal kargos itu awalnya tidak merespon. Ternyata, beberapa menit kemudian, kapal itu kembali dan merepat dengan kami dalam bahasa isyarat untuk menolong kami," kata Razali.