REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tracking Caleg 2014 perlu dilakukan untuk memastikan tidak ada koruptor yang lolos ke parlemen. Direktur Eksekutif Komite Pemantau Legislatif( Kopel) Indonesia Syamsuddin Alimsyah mengatakan Kopel Indonesia akan melakukan Tracking Caleg 2014.
Untuk menjawab kebutuhan masyarakat pemilih guna mendapatkan informasi yang akurat terhadap track record caleg yang akan melenggang ke parlemen. Menurut Syamsuddin, track record caleg perlu diketahui oleh publik agar dalam menggunakan pilihannya benar diperuntukkan kepada kandidat yang bersih.
"Tracking caleg yang dilakukan Kopel juga bertujuan membangun kontrak politik antara kandidat dengan masyarakat selaku pemilih," kata Syamsuddin di Jakarta, Ahad (12/1).
Syamsuddin menjelaskan muatan tracking caleg selain memberikan informasi tentang riwayat perjalanan sang kandidat. Riwayat ini dipotret berdasarkan pengakuan langsung dari yang bersangkutan dan hasil verifikasi lapangan.
Menurutnya, caleg yang lolos, idealnya dipastikan bersih dari masalah hukum, tidak pernah terlibat atau disangkakan kasus korupsi, kasus asusila, kasus kekerasan rumah tangga dan lain sebagainya.
Kegiatan tracking caleg memang mendesak untuk dilakukan sebagai bahagian gerakan untuk memastikan kualitas produk Pemilu di Indonesia. Kopel Indonesi pernah melakukan penelitian dan hasilnya menyebutkan ada 2.169 anggota DPRD yang tersangkut masalah hukum.
"Sayangnya meski sudah tersangka bahkan ada yang sudah vonis dan dalam penjara tapi mereka belum di PAW. Nah jangan sampai hasil Pemilu nanti seperti. Ini lagi. Jadi masyarakat sudah harus mengenal betul kandidatnya,'' ujar lelaki asal Sulsel ini.