REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Sejumlah sopir yang mangkal di Terminal Bus Antarkota Batu Layang, Pontianak, mengeluhkan tindakan calo tiket yang terkadang menetapkan harga secara semena-mena kepada calon penumpang.
"Sekarang jarang ada bus yang mau mangkal sampai sore hari, banyak yang tidak tahan dengan tingkah laku para calo," ujar Sis, sopir jurusan kawasan pantai utara Provinsi Kalbar, di Pontianak, Sabtu.
Ia sebelumnya biasa berangkat dari Terminal Batu Layang pada pukul 16.00 WIB. Namun kini penumpang semakin sepi. Bahkan ia memilih untuk berangkat tiga jam lebih awal.
"Menunggu lama-lama juga penumpang sepi. Mereka malas kalau naik bus di dalam atau di dekat terminal, karena calo," ungkap dia.
Ia menuturkan, beberapa penumpangnya pernah bercerita kalau menjadi korban calo. "Ada yang mengaku mau ke Sambas, bertiga, harus membayar lebih dari satu juta rupiah," katanya. Padahal, harga tiket yang resmi, jauh di bawah angka tersebut.
Ia mencontohkan untuk harga tiket Pontianak - Singkawang, satu kali perjalanan Rp 30 ribu. Sedangkan ke Sambas, biasanya lebih mahal Rp 10 ribu per tiket. Para calo itu sendiri membayar ke awak bis dengan harga normal.
"Sisanya, mereka yang mengambil. Belum lagi ada yang harus merelakan handphone-nya diambil karena uangnya tidak cukup membayar harga yang ditetapkan calo," ujarnya.
Sopir lainnya yang enggan disebut namanya secara lengkap, BM, mengaku tidak dapat berbuat banyak. "Kita melapor, tidak ditanggapi. Kalau pun mereka ditangkap, paling sebentar saja, pagi ditahan, sore sudah dilepas," kata BM.
Ia heran petugas keamanan terminal dan pihak kepolisian tidak mampu mengatasi hal itu padahal sudah berlangsung cukup lama. "Yang paling parah, mungkin setahun terakhir," kata dia.
Irma, warga Singkawang, mengaku memilih menunggu cukup jauh dari terminal. "Kalau di dalam terminal, atau di dekat terminal, banyak calo. Mereka suka memaksa, bayarnya pun kadang lebih mahal," kata Irma.
Terminal Batu Layang merupakan terminal bus utama di Pontianak terutama untuk jurusan pesisir, dan sebagian pedalaman serta pehuluan Kalbar.