REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Tahun politik merupakan masa yang cukup berat bagi partai politik peserta pemilu.
Pengamat Politik Universitas Sumatra Utara Warjio mengatakan, pada pemilu 2014 persaingan antarpartai politik untuk menarik simpati masayarakat demi mendulang suara akan cukup ketat.
Semua partai politik akan menampilkan tokoh karismatik masing-masing untuk menarik simpati masyarakat.
Pemilu ini juga menjadi kesempatan bagi partai kecil dan baru untuk menunjukkan tajinya. Apalagi, mengingat partai besar saat ini banyak dilanda prahara dengan berbagai masalah hukum yang dialami kader-kadernya.
Sebut saja Partai demokrat, Golkar, PKS yang harus berjuang keras memperbaiki citranya. Ini karena beberapa kadernya terjerat masalah hukum akibat berbagai kasus seperti terlibat masalah korupsi. "Yang jelas tidak akan ada satu pun partai yang mendominasi perolehan suara," katanya.
Ia mengatakan, menurunnya citra peserta pemilu, terutama partai besar, tentunya sudah disadari oleh para elite. Karenanya, mereka harus memutar otak dan strategi agar elektibilitas partainya dapat kembali meningkat.
"Maka tidak heran jika nanti pada saat menjelang pemilihan akan banyak terjadi 'money politik'. Ini yang harus diwaspadai oleh kita semua, karena bukan tidak mungkin berbagai upaya dilakukan oleh para celeg dan parpol untuk bisa menang pada pemilu," katanya.