REPUBLIKA.CO.ID, MOJOKERTO -- Mengantisipasi terulangnya peristiwa 17 orang tewas akibat mengonsumsi minuman keras, Polresta Mojokerto terus melakukan razia.
Kepala Kepolisian Resor Mojokerto Kota Ajun Komisaris Besar Polisi Wiji Suwartini, Sabtu, mengatakan, saat ini anggotanya terus dikerahkan untuk melakukan razia minuman keras di sejumlah lokasi.
"Kami akan terus memerintahkan anggota untuk melakukan razia minuman keras di sejumlah lokasi yang ditengarai sebagai tempat penjualan minuman keras," katanya.
Ia mengemukakan, selain melakukan razia minuman keras terutama jenis arak jawa (cukrik), pihaknya juga melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kota Mojokerto terkait dengan masalah ini.
"Kami juga melakukan kordinasi dengan forum pemerintah daerah setempat supaya kejadian tewasnya 17 warga ini tidak terulang kembali," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya juga mengimbau kepada warga masyarakat untuk segera menginformasikan kepada petugas kepolisian terdekat jika mengetahui ada tindakan yang mencurigakan.
"Laporan dari masyarakat akan kami respons dengan cepat jika mengetahui ada warga yang mencurigakan atau tindakan lainnya yang berhubungan dengan hukum," katanya.
Sementara itu, Wali Kota Mojokerto Masud Yunus mengatakan, tewasnya 17 orang menjadi keprihatinan yang harus menjadi pelajaran bagi semua.
"Peristiwa ini supaya menjadi introspeksi dan evaluasi kenapa sampai terjadi, jangan sampai ke depan ini terjadi lagi, karena itu kader motivator harus berperan aktif untuk tanggap lingkungan," katanya.