Sabtu 11 Jan 2014 17:22 WIB

Anita Gagal Temui Kepala Sekolah

Rep: ahmad baraas/ Red: Damanhuri Zuhri
SMAN 2 Denpasar
Foto: panomario.com
SMAN 2 Denpasar

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Keinginan Anita Whardani, siswa SMAN 2 Denpasar, bertemu Kepala sekolahnya, Ketut Sunarta, Sabtu (11/1), belum terwujud.

Hal itu dikarenakan Sunarta sedang izin menghadiri upacara adat di kampungnya. Anita berencana mertemu Sunarta untuk memberitahukan rencananya segera mengenakan jilbab ke sekolah. "Bapak Kepala Sekolah sedang sibuk, jadi berhalangan hadir ke sekolah," kata Anita.

Sabtu adalah hari pertama, Anita diperbolehkan berpakaian bebas ke sekolah. Kebijakan berpakaian bebas namun tetap rapi dan sopan itu, seterusnya diberlakukan setiap Sabtu.

Anita datang ke sekolah bersama ayahnya, Parwoto. Kendati diperbolehkan mengenakan pakaian bebas dan rapi, Anita datang ke sekolah mengenakan seragam khas, yakni setelan rok panjang berwarna abu-abu, blus lengan panjang putih dan jilbab putih.

Ikut menemani Anita ke sekolah, Tim Advokasi dari Pengurus Besar Pelajar Islam Indonesia (PB PII) Helmy Al Djufri dan Musolin, serta staf Pengurus WIlayah PII Bali, David.

Anita memaklumi tertundanya rencana dia menghadap Kepala Sekolah. Dia mengaku akan menjadwalkannya kembali. "Kan setiap hari bisa bertemu Pak Sunarta. Jadi, tidak ada masalah," katanya.

Sementara itu, Musolin dari PB PII mengatakan, PB PII akan terus membantu dan tetap mendorong Anita berjilbab di sekolah.

Namun lebih dari itu, PB PII juga mengingatkan agar Anita juga  fokus ke pelajaran dan persiapan menghadapi Ujian Nasional (UN). "PII itu kan organisasi pelajar, jadi anggota dan kadernya harus sukses studinya."

Tentang kegagalan Anita dan ayahnya bertemu Kepala Sekolah SMAN 2 Denpasar, Musolin menilai biasa-biasa saja, karena kesibukan Kepala Sekolah. Apalagi kedatangan Anita nilai Musolin, sifatnya memberitahukan saja, hanya untuk sowan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement