REPUBLIKA.CO.ID, MUNTOK -- Fasilitas kesehatan yang ada di Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung dari segi jumlah sudah memenuhi standar yang ada. Akan tetapi secara kualitas, masih perlu pembenahan.
Untuk itu Pemerintah Kabupaten Bangka Barat berupaya menggenjot kualitas pelayanan kesehatan untuk mempercepat terwujudnya masyarakat yang mandiri dan sejahtera.
"Setelah melalui perjuangan berat dalam tiga tahun terakhir, seluruh fasilitas kesehatan melebihi kuantitasnya sesuai Standar Pelayanan Masyarakat (SPM), namun secara kualitas perlu banyak pembenahan," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Promosi Kesehatan Masyarakat Dinkes Kabupaten Bangka Barat Rudi Faizul Badri di Muntok, Sabtu.
Ia menjelaskan, kuantitas fasilitas kesehatan di daerah itu sudah memenuhi standar berkat dukungan pemkab dalam penganggaran sesuai kebijakan pemerintah pusat.
"Hingga saat ini anggaran pemkab untuk bidang kesehatan selalu di atas 10 persen dari APBD kabupaten, dan banyak digelontorkan untuk meningkatkan sarana dan fasilitas kesehatan," kata dia.
Menurutnya, yang masih menjadi kendala untuk meningkatkan kualitas kesehatan karena masih minimnya tenaga kesehatan yang dimiliki, seperti dokter, bidan, perawat dan tenaga teknis lainnya. Selain itu, kata dia, tenaga teknis di lapangan yang menguasai teknis metode peningkatan kesehatan masyarakat juga belum dimiliki.
"Ke depan kami akan merekrut Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) yang akan ditempatkan di seluruh desa, minimal satu desa satu orang, melalui para SKM itu kami harapkan mereka mampu memotivasi masyarakat agar lebih peduli terhadap penerapan pola hidup bersih dan sehat sehingga derajad kesehatan semakin meningkat," katanya.
Selain upaya tersebut, kata dia, dalam waktu dekat pihaknya juga akan berusaha menggandeng relawan kesehatan dari LSM dan Ormas agar lebih peduli masyarakat di desanya.
"Kerja sama dengan para relawan kesehatan ini kami harapkan mereka mampu menjadi jembatan agar program yang disusun untuk meningkatkan kesehatan bisa sampai ke masyarakat," kata dia.