REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Seretnya pasokan daging sapi di beberapa di sejumlah pasar tradisional di kota Semarang diduga disebabkan berhentinya aktivitas di Rumah Pemotongan Hewan (RPH), lantaran tidak ada pengiriman sapi dari Kabupaten Boyolali.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Semarang, Intan Indrianto membenarkan hal ini. "RPH Penggaron memang tidak mendapat kiriman dari Ampel, Boyolali.," ujarnya di Semarang, Jumat (10/1).
Para pedagang daging yang tidak berjualan, lantaran tidak mendapat kiriman daging dari RPH Penggaron. Informasi yang berkembang di tingkat pedagang, kelangkaan ini merupakan tanda- tanda harga daging sapi akan naik di tingkat peternak sapi.
Untuk mencegah terjadinya kelangkaan daging sapi di pasar, Dinas Perindustrian dan Perdagangan kota Semarang, segera menggelar rapat koordinasi. Rapat ini rencananya akan digelar hari Senin (13/1) pekan depan. Rapat ini akan melibatkan peternak sapi, RPH Penggaron dan perwakilan pedagang daging sapi.
Hingga jumat siang, di sejumlah pasar tradisional di Kota Semarang masih mengalami kelangkaan daging sapi. Kondisi ini memicu kenaikan harga daging di tingkat pedagang akibat stok yang terbatas. "Masih mahal, hari ini masih menjual harga daging sapi super Rp 100 ribu per kilogram," kata Sri Wahyuni, salah seorang pedagang.