REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Solar langka di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Jumat (10/1) sehingga pengemudi bersama masing-masing kendaraannya mengantre di beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang masih mempunyai stok.
Antara melaporkan antrean kendaraan memanjang di SPBU Tiban Lama, Tiban Baru dan Baloi. Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral Kota Batam, Amsakar Achmad, mengakui terjadi antrean pembeli solar di sejumlah SPBU akibat kelangkaan stok.
"Sudah dua hari ini, tiga orang anggota saya mengecek ke lapangan. Ya, memang begitu keadaannya," kata dia.
Pemerintah daerah masih menyelidiki penyebab kelangkaan solar, apakah akibat kekurangan pasokan dari Pertamina atau ada penyelewengan.
Pemerintah juga terus berkoordinasi dengan Pertamina untuk memastikan pasokan sesuai dengan kebutuhan untuk menghindari kelangkaan bahan bakar khususnya solar.
"Hari Rabu (8/1) kemarin kami baru rapat dengan Pertamina untuk membahas kuota bahan bakar bersubsidi 2014," kata dia.
Pemerintah, kata dia, hanya bisa berharap pemerintah pusat menetapkan kuota solar bersubsidi 2014 melebihi dari tahun sebelumnya. "Tapi, itu 'given' (ditetapkan pemerintah pusat)," kata dia.
Sementara itu, panjang antrean solar di SPBU Tiban Lama menyebabkan jalan dari arah Sekupang menuju Simpang Jam macet.
Seorang sopir bus, Ahmadi, mengatakan sudah dua hari mencari solar. "Di mana-mana antre solar. Sekarang ini lagi susah," kata dia.
Ia berharap pemerintah dan Pertamina segera mencari solusi agar tidak terjadi kelangkaan bahan bakar. Ahmadi juga berharap aparat kepolisian segera mengungkap jaringan penyelewengan solar bersubsidi yang selama ini kerap terjadi.