Jumat 10 Jan 2014 16:15 WIB

479 Sapi untuk Korban Merapi Dibagikan Maret

Rep: Nur Aini/ Red: Djibril Muhammad
Gunung Merapi terlihat saat sunrise di Dusun Gambarsari, Desa Jurangjero, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gunung Kidul, DIY, Jumat (27/12).
Foto: ROL/Karta Raharja Ucu
Gunung Merapi terlihat saat sunrise di Dusun Gambarsari, Desa Jurangjero, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gunung Kidul, DIY, Jumat (27/12).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman akan membagikan bantuan sapi perah kepada korban erupsi Gunung Merapi sebanyak 479 ekor. Pembagian sapi tersebut ditarget bisa terealisasi pada Maret mendapat.

Bantuan sapi diberikan dengan dana dari APBN sebesar hampir Rp7 miliar. Bantuan tersebut merupakan lanjutan dari program rehabilitasi dan rekonstruksi korban Merapi.

"Kami akan bagikan sapi kepada 16 kelompok di dua desa, Kepuharjo dan Umbulharjo," ujar Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Sleman, Widi Sutikno ditemui di Sleman, Jumat (10/1).

Total bantuan sapi diberikan sebanyak 600 ekor. Namun, Pemkab Sleman telah membagikan 100 ekor sapi pada 2012. Sapi tersebut dibagikan kepada tiga kelompok masyarakat di Desa Kepuharjo.

Pada tahun ini, program tersebut digulirkan kembali. Namun, sisa jumlah sapi yang dibagikan tinggal 479 ekor. Hal ini karena satu calon penerima meninggal dunia dan dua orang lainnya pindah ke luar Jawa.

Sapi yang diberikan merupakan jenis sapi perah betina calon induk. Widi mengaku pihaknya sudah survei ke Malang dan Boyolali untuk mengetahu harga pasar sapi tersebut.

Pengadaan sapi akan dilakukan melalui proses lelang yang memakan waktu sekitar 40 hari. "Maret nanti kami harapkan  sudah terealisasi," ujarnya.

Program bantuan sapi sempat tertunda hingga dua tahun. Hal ini karena perusahaan rekanan sebelumnya tidak bisa memenuhi pengadaan 600 sapi.

"Perusahaan itu mengaku kesulitan dalam pengadaan, dari 600 ekor hanya mampu 100 ekor sehingga uang sisanya disetorkan kembali ke kas negara," ungkapnya.

Untuk mencegah gagalnya pengadaan, lelang akan dilakukan per lokasi kandang. Lelang tersebut akan dilakukan secara bersamaan. Perusahaan pemenang tender juga disyaratkan memberi jaminan selama 10 hari sapi diberi makan dan jika mati akan diganti dengan kualitas yang sama.

Bantuan sapi tersebut ditarget bisa mengembalikan populasi sapi perah di Kecamatan Cangkringan. Dua desa yang menerima bantuan merupakan sentra sapi perah sebelum erupsi Merapi 2010.

"Bantuan ini diberikan sapi calon induk agar segera bertambah populasi sapi perah di Cangkringan," ujar Widi.

Saat ini populasi sapi di Cangkringan tinggal 3.500-4.000 ekor. Jumlah itu berkurang dari populasi sebelum erupsi Merapi yang mencapai 7.000 ekor. Berkurangnya populasi sapi menurunkan produksi susu menjadi 11 ribu liter per hari dari semula 15-16 ribu per liter.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement