Jumat 10 Jan 2014 06:25 WIB

Akbar Tanjung: Pemimpin Harus Prorakyat

Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung
Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Mantan Ketua Umum Partai Golkar Ir Akbar Tanjung menegaksan bahwa calon pemimpin nasional ke depan bukan hanya yang terbaik dan berkarater Pancasila, tetapi juga harus amanah serta memperhatikan keluhan rakyat.

"Seorang pemimpin itu harus dekat dengan masyarakat dan mimiliki komitmen yang kuat untuk memajukan bangsa dan negara yang lebih baik," katanya di Medan, Kamis, saat menjadi pembicara utama pada Dialog Nasional memperingati 48 tahun Tritura yang dilaksanakan Keluarga Besar Angkatan 66 Sumatera Utara.

Dialog tersebut dengan bertema "Mencari Pemimpin Masa Depan Bangsa Yang Berkarakter Pancasila".

Akbar mengatakan, seorang pemimpin juga harus memiliki kecerdasan dalam menjalankan tugas-tugas yang dipercayakan kepada dirinya, sehingga rakyat yang dipimpinnya dapat hidup sejahtera dan makmur.

Selain itu, menurut dia, seorang pemimpin juga harus rela berkorban untuk kepetingan rakyat, bangsa dan negara serta meninggalkan kepentingan pribadinya.

Karena itu, ujar dia lagi, eksponen 66 diingatkan agar jangan sampai salah memilih pemimpin yang benar-benar mampu mengamalkan Pancasila dan selalu mengingat rakyat.

"Jadi, seorang pemimpin itu tidak lagi hanya memikirkan kepentingan pribadi, tetapi harus prorakyat. Karena rakyat lah yang memilih pemimpin tersebut," ujar mantan Ketua DPR itu pula.

Akbar berharap, kegiatan dialog nasional yang diprakarsai Keluarga Besar Eksponen 66 Sumatera Utara ini, dapat mendorong upaya untuk mampu memilih pemimpin yang didambakan dan benar-benar dicintai rakyat.

Dia menegaskan bahwa pemimpin memiliki jiwa Pancasila yang kokoh dan telah teruji, dapat membawa bangsa dan negara ini semakin maju serta bermartabat.

Akbar mengajak eksponen 66 pada pemilu April 2014 nanti harus mampu memilih pemimpin yang terbaik, jujur, dan bertanggungjawab, agar tidak sampai kecewa lima tahun ke depan.

"Mari kita memilih pemimpin yang benar-benar sesuai dengan hati nurani dan kehendak rakyat, sehingga diharapkan dapat memberikan perubahan dan kemajuan yang lebih baik bagi bangsa dan negara ini," kata Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar itu lagi.

Pada Dialog Nasional ini juga hadir mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu, mantan KSAL Laksamana TNI (Purn) Slamet Subianto, Wakil Gubernur Sumut T Erry Nuradi, Guru Besar Unimed Prof Dr Usman Pelly, anggota DPR H Chairuman Harahap SH, tokoh eksponen 66 Sumut, ormas, mahasiswa, dan pelajar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement