Jumat 10 Jan 2014 04:31 WIB

Kondisi Memburuk, Mahakam Didesak Direhabilitasi

Tim SAR tengah memeriksa dua mobil yang terapung akibat Jembatan Tenggarong ambruk ke Sungai Mahakam, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Sabtu (26/11).
Foto: Antara/Amirullah
Tim SAR tengah memeriksa dua mobil yang terapung akibat Jembatan Tenggarong ambruk ke Sungai Mahakam, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Sabtu (26/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rehabilitasi alur sungai Mahakam beserta kawasan penyangga sekitarnya mutlak dilakukan segera guna menghindari terus menerusnya terjadi banjir dan penurunan kualitas air, demikian H Harbiansyah Hanafiah, politikus Partai Nasdem dan tokoh persepakbolaan nasional, Kamis.

Memburuknya kondisi sungai Mahakam belakangan ini luput dari penanganan pembangunan di Kalimantan Timur, padahal merupakan akar masalah dari bencana banjir yang terus melanda daerah-daerah kabupaten dan kota Samarinda.

Potensi sumber daya alam Mahakam yang dikuras hampir 40 tahun terakhir, secara ekonomis menghasilkan uang ratusan triluun per tahun, namun di sisi lain peruntukannya terlihat sangat kecil untuk rehabilitasi bagi kawasan yang selama ini menjadi tulang punggung kehidupan rakyat Kalimantan Timur.

"Cepat atau lambat ini akan menjadi petaka besar bagi masyarakat setempat", kata Harbiansyah menunjuk hasil penelitian pendangkalan lantai Sungai Mahakam rata-rata lima centimeter per tahun di kawasan alur sepanjang 800 kilometer.

Ia melukiskan sejak eksploitasi perkayuan, penambangan emas dan belakangan eksploitasi tambang batu bara serta perkebunan sawit, masyarakat sekitar masih saja berada pada posisi "penonton", namun dalam kurun waktu sepuluh sampai dua puluh tahun mendatang mereka akan menjadi kelompok "korban".

Seringnya rendaman banjir di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kutai Barat dan kota Samarinda, bukan hanya buruknya drainase dan tingginya curah hujan, namun lebih besar disebabkan oleh makin memburuknya "catchment area" (daerah tangkapan air) sepanjang alur Mahakam termasuk kondisi danau-danau besar yang dibiarkan terlantar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement