Jumat 10 Jan 2014 02:59 WIB

DPP Tidak Persolkan Desakan Kader Ke Megawati

Rep: Muhammad Akbar Wijaya / Red: Julkifli Marbun
Joko Widodo (Jokowi)
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Joko Widodo (Jokowi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DPP PDI Perjuangan tidak akan mempersoalkan kader daerah yang mendorong Megawati Soekarno Putri segera mendeklarasikan Joko Widodo sebagai calon presiden (capres). Bagi DPP dorongan itu merupakan bagian dari aspirasi pribadi bukan institusi resmi partai. "Mereka tidak salah. Itu artinya mereka menilai Jokowi positif," kata Ketua DPP PDI Perjuangan, Effendi Simbolon ketika dihubungi Republika, Kamis (9/1).

Effendi mengatakan PDIP merupakan partai yang bersifat inklusif. Dalam konteks ini DPP, menurut Effendi, membuka ruang demokrasi bagi para kader menyatakan pendapat yang terbaik bagi partai. Namun begitu, Effendi menambahkan, pengurus DPP tetap akan menyerahkan keputusan capres-cawapres PDIP kepada Megawati. "Bu Mega sudah diberi mandat oleh kongres dan diperkuat lewat rakernas ke-III PDIP untuk menentukan capres-cawapres. Kapan waktunya? Itu hak beliau," ujarnya.

Effendi menyatakan Megawati sama sekali tidak tersinggung dengan sikap para kader yang lebih menjagokan Jokowi sebagai capres. Sebaliknya, Megawati justru merasa bangga karena proses regenerasi kepemimpinan yang dia bangun di partai berjalan baik. "Ibu Mega tidak akan tersinggungn," katanya.

Desakan kader untuk lebih mendorong Jokowi menjadi capres tidak akan memecah belah PDIP. Effendi menyatakan partainya sudah terbiasa menghadapi dinamika perbedaan internal. "Itu sudah biasa. Kami sebagai kader tetap yakin dengan bekal ideologi kami," ujarnya.

Sejalan dengan Effendi, Sekretaris Jendral DPP PDIP, Tjahjo Kumolo menyatakan partainya mempersilahkan kader PDIP mendukung Jokowi. Menurutnya partai tidak bisa ikut campur dengan aspirasi yang berkembang di masyarakat maupun internal kader. "Partai tidak bisa komentar atau ikut campur kalau masyarakat luas mempunyai komentar atau dukungan," katanya.

Tjahjo menegaskan PDIP baru akan mengumumkan capresnya setelah hasil pemilu legislatif 2014 diumumkan. Menurutnya sikap ini merupakan keputusan resmi Megawati selaku pemegang mandat kongres dan rakernas untuk menentukan capres PDIP. "PDIP akan memutuskan siapa yang diusung sebagai capres-cawapres pada bulan April 2014 setelah pileg," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement