Kamis 09 Jan 2014 14:40 WIB

Gita Mendapat Gelar KRT Djojo Negoro

Gita Wirjawan
Foto: ANTARA FOTO
Gita Wirjawan

REPUBLIKA.CO.ID,  YOGYAKARTA --  Gelar Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Joyonegoro resmi dianugerahkan kepada Gita Wirjawan oleh Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Paku Alam IX. 

Prosesi penganugerahan gelar kebangsawanan ini digelar dalam acara Tinggalan Wiyosan Dalem KGPAA Paku Alam IX ke 78 di Puro Pakualaman, Kamis (9/1).

Kangjeng Raden Tumenggung yang berarti Bupati Sepuh ini diberikan kepada Gita karena kontribusi pengabdiannya untuk masyarakat. 

"Saya merasa terhormat karena pemberian gelar ini semakin mendekatkan emosi saya terhadap tradisi. Ini sangat emosional karena saya bisa mengikuti jejak kakek saya sendiri yang memang lahir dari rahim budaya Jawa. Beliau mendapat kehormatan sebagai abdi dalem dari Sultan Yogya kala itu," ungkap ketua umum Barindo  ini. 

Penuturan Gita sangat beralasan mengingat Raden Ngabehi HM Djojosugito, mantan Sekretaris Pengurus Besar Muhammadiyah pada masa Ahmad Dahlan, merupakan kakeknya. 

"Saya pikir keputusan pemberian gelar kebangsawanan Pakualam terhadap Gita bukanlah tanpa pertimbangan yang kuat. Lihat saja jejak kakeknya yang punya peranan besar dalam perkembangan Islam di pusat peradaban Jawa pada awal abad ke-20. Ia orang pertama yang berhasil menerjemahkan Alquran ke dalam bahasa Jawa. Ini karya luar biasa," ujar Sekretaris Jenderal DPP Barindo Fajar Riza Ul Haq dalam siaran pers yang diterima ROL, Kamis (9/1).

Disinggung adanya kemungkinan motif politik di balik pemberian gelar ini, Fajar menyerahkan penilaiannya kepada publik. "Semua hal bisa jadi politis kalau kaca matanya tahun politik, terlebih Gita adalah calon presiden. Namun secara kultural bahkan historis Gita tidak bisa lepas dari budaya Jawa," cetusnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement