Rabu 08 Jan 2014 21:35 WIB

Jalan Lintas Tengah Lampung–Sumsel Makin Rusak

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Djibril Muhammad
Jalan lintas Sumatera
Foto: Republika/Maspriel Aries
Jalan lintas Sumatera

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Arus lalu lintas kendaraan menjadi terganggu karena jalan lintas tengah (jalinteng) yang menghubungkan Lampung–Sumatera Selatan (Sumsel), saat ini kondisinya makin rusak. Hujan yang masih mengguyur wilayah Lampung, menambah luas kerusakan jalan negara tersebut.

 

Kendaraan truk, bus, dan mobil pribadi terpaksa berjalan merayap menyusuri badan jalan yang berlubang sedalam 14 sampai 25 cm. Kondisi terparah jalinteng berada di ruas Bukit Kemuning, Kabupaten Lampung Utara, hingga perbatasan Kabupaten Waykanan dan Martapura, Kabupatein Ogan Komering Ulu Timur.

 

Menurut Nida, warga Martapura, Sumsel, ia dan keluarga terpaksa menempuh perjalanan ke Bukit Kemuning selama tiga sampai empat jam dari kampungnya. "Biasanya, 2,5 jam sampai tiga jam sudah di Bukit Kemuning. Jalannya rusak parah, tidak ada pilihan lain lagi," katanya saat berkunjung ke Metro, Rabu (8/1).

 

Ia menuturkan semua kendaraan yang melintas di jalinteng perbatasan Lampung–Sumsel, harus berjalan merayap dan mengantre, agar tidak terperosok di lubang-lubang yang menganga di badan jalan. Kerusakan jalan ini, menurut dia, sudah lebih dari tiga bulan dibiarkan, tidak ada perbaikan sedikitpun.

 

Rudi, supir truk angkutan alat rumah tangga tujuan Jakarta, mengungkapkan kerusakan jalinteng disebabkan masih beroperasinya truk muatan batubara dari Sumsel ke Lampung. Truk-truk tersebut lebih muatan, dan berjalan secara berkonvoi.

 

"Wajar saja kalau jalan lintas ini rusak hancur dan parah. Setiap hari dilalui truk batubara. Padahal, sudah dilarang," kata supir yang biasa membawa barang Jambi–Jakarta.

 

Dinas Perhubungan Lampung bekerja sama dengan Dinas Perhubungan Kabupaten Waykanan melakukan razia truk-truk tersebut pada beberapa waktu lalu. Hasilnya, sekitar puluhan truk berhasil dikandangkan, namun sekarang aktivitas truk batubara lebih muatan tersebut masih beroperasi lagi.

 

Gubernur Lampung, Sjachroedin ZP, sempat mengeluhkan dengan anggaran perbaikan jalan provinsi yang nilainya hanya Rp 650 miliar pertahun, tidak sebanding dengan kerusakan yang makin menyeluruh dan makin parah.

 

Seharusnya, kata Gubernur, jalan-jalan lintas di Lampung ini mendapat perhatian pemerintah pusat, karena yang melintas di jalan tersebut kendaraan dari sembilan provinsi di Sumatera, yang menuju Jawa dan sebaliknya.

"Kalau rusak sudah wajar, semua kendaraan di Sumatera lewat Lampung, belum dari Jawa," ungkapnya.

 

Pemprov Lampung menyatakan bila jalan seluruh Lampung mulus semua, tidak mungkin dengan anggaran perbaikan jalan Rp 650 miliar pertahun, paling tidak butuh Rp 1,3 triliun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement