Rabu 08 Jan 2014 21:29 WIB

RSUD 'Overload', Sleman Siapkan RS Rujukan Ibu Melahirkan

Rep: Nur Aini/ Red: Djibril Muhammad
RSUD Sleman
Foto: kotajogja.com
RSUD Sleman

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman mengaku telah membuat manual rujukan rumah sakit bagi ibu melahirkan dan bayi baru lahir di wilayah setempat.

Langkah itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya ibu melahirkan yang tidak dapat dilayani karena terbatasnya fasilitas di RSUD Sleman.

"Kami bersama pemerintah tingkat provinsi telah membuat manual rujukan mengenai rumah sakit mana saja ibu melahirkan dapat dirujuk," ujar Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Mafilindati Nuraini, Rabu (8/1).

Lantaran fasilitas terbatas, RSUD Sleman tidak dapat melayani 25 persen pasien persalinan per hari. RSUD Sleman hanya memiliki 12 tempat tidur untuk ibu melahirkan.

Padahal, pasien persalinan rata-rata mencapai 5-10 orang per hari. Linda, sapaan akrab Kepala Dinkes,

membantah RSUD menolak ibu melahirkan. "Mereka tidak tertampung, kami bukan menolak," ujarnya.

Manual rujukan telah memetakan rumah sakit rujukan bagi ibu melahirkan di seluruh wilayah Sleman. Linda mengatakan ada dua RSUD dan 26 rumah sakit di Sleman yang bisa menjadi rujukan.

"Saat ini sudah ada rujukan berjenjang dan pengaturan regional. Kalau rumah sakit pemerintah tak bisa menampung, masih ada RS swasta," ungkapnya.

Untuk persalinan yang tidak membutuhkan rujukan, ibu melahirkan dapat menggunakan fasilitas kesehatan selain RSUD. Sleman telah memiliki 25 puskesmas yang lima di antaranya bisa melayani rawat inap.

Masing-masing puskesmas tersebut sudah dilengkapi 10 unit tempat tidur untuk ibu bersalin. "Untuk kelahiran normal tanpa perlu rujukan bisa ke puskesmas," ujar Linda.

Selain puskesmas, Sleman mengklaim memiliki lebih dari 200 bidan yang melayani pasien persalinan. Bidan desa dan klinik bersalin dinilai ada banyak di Sleman. "Untuk fasilitas kesehatan yang menyediakan pelayanan dasar bisa menangani kasus persalinan normal," ujarnya.

Sebelumnya, Direktur RSUD Sleman, Joko Hastaryo mengakui ada pasien ibu melahirkan yang ditolak lantaran tempat tidur persalinan penuh. Antrean tempat tidur terjadi lantaran tidak semua ibu bersalin hanya dirawat satu hari.

"Kalau ada gangguan, pasien melahirkan bisa dirawat hingga tiga hari. Jika sudah penuh, terpaksa pasien yang mau masuk ditolak," ungkap Joko.

RSUD Sleman sebenarnya memiliki 221 tempat tidur. Sebanyak 117 tempat tidur terdapat di kelas tiga, 35 tempat tidur untuk kelas dua, 51 kelas satu, dan 18 tempat tidur VIP.

Akan tetapi, ibu bersalin dinilai tidak dapat dicampur dengan pasien lain. Lantaran selalu penuh, RSUD Sleman akan menambah tempat tidur ibu bersalin menjadi 30 unit pada 2014.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement