REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Kapolrestabaes Bandung, Kombes Pol Drs Mashudi, mengakui praktik premanisme dan peredaran miras di wilayahnya masih terus terjadi. Oleh sebab itu ia bersama jajarannya akan memberantas kedua jenis kejahatan tersebut.
"Kegiatan penyakit masyarakat seperti perjudian, premanisme, dan peredaran miras illegal harus diberantas. Kita butuh sinergis untuk memberantas pelanggaran hukum seperti itu," katanya dalam acara silaturahmi dengan elemen masyarakat (LSM) di Mapolrestabes Bandung, Rabu (8/1).
Menurut Mashudi, Polrestabes membutuhkan sinergitas dengan seluruh elemen masyarakat, termasuk LSM, dalam menciptakan situasi keamanan dan ketertiban di masyarakat.
Kondisi yang kondusif tersebut, kata dia, dibutuhkan oleh Kota Bandung agar seluruh kegiatan baik ekonomi, social, budaya, dan politik berjalan aman. Ia mengatakan, polisi membutuhkan informasi apa yang terjadi di masyarakat.
"Karena itu saya minta kita bisa saling informasikan, sampai sejauh mana adanya penyakit masyarakat," katanya.
Dikatakan Mashudi, Kota Bandung yang menjadi salah satu tujuan wisata di Indonesia membutuhkan situasi yang aman dan tertib. Oleh sebab itu, imbuh dia, seluruh elemen masyarakat di Kota Bandung harus bersatu untuk memerangi berbagai penyakit masyaraat di wilayahnya.
"Tidak ada toleransi terhadap aksi premanisme. Bandung ini kota yang sejuk, kota yang adem. Mari sama-sama jaga dan lindungi Kota Bandung yang kita cintai ini," ujarnya.
Mashudi mengatakan, pertemuan dengan elemen masyarakat harus dilakukan polisi untuk menjalin silaturahmi. Jika silaturahmi sudah terjalin dengan berbagai elemen masyarakat, kata dia, maka upaya menciptakan Kota Bandung yang aman dan tertib mudah untuk diwujudkan.
"Pertemuan ini bukan yang pertama dan terakhir. Kami akan terus melakukan silaturahmi dengan seluruh elemen masyarakat," katanya.
Pertemuan dengan lemen masyarakat tersebut, diikuti sejumlah aktivis dari beberapa LSM di Kota Bandung. Dalam pertemuan tersebut, Mashudi melakukan dialog dengan mereka. Persoalan yang dibahas dalam pertemuan tersebut mulai dari masalah kamtibmas, sosial, ekonomi, dan politik.
Mashudi berpesan agar para aktivis bersama LSM-nya bersama-sama polisi menciptakan situasi aman di masyarakat. Apalagi pada 2014 ini akan digelar pesta demokrasi, pileg dan pilpres. "Kita harus bersama-sama menciptakan situasi yang aman dan tertib," katanya.