Rabu 08 Jan 2014 01:43 WIB

Gita Wirjawan Tekankan Politik Anggaran Pemberantasan Korupsi

Rep: Irfan Fitrat/ Red: Hazliansyah
Menteri Perdagangan Gita Wirjawan memberikan paparan terkait kinerja ekspor di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (3/1).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Menteri Perdagangan Gita Wirjawan memberikan paparan terkait kinerja ekspor di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (3/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peserta Konvensi Calon Presiden (Capres) Partai Demokrat Gita Wirjawan mendukung upaya pemberantasan korupsi. Gita yang kini menjabat Menteri Perdagangan itu mengatakan, perlunya dukungan yang memadai untuk lembaga yang berperan memberantas kejahatan rasuah itu, seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Gita mengatakan, kasus korupsi terus bermunculan dan dia mengindikasikan ke depan bisa saja semakin bertambah. Namun, ia melihat, KPK memiliki kendala dengan keterbatasan jumlah penyidik. Ia membandingkan jumlah penyidik lembaga antirasuah itu dengan jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Indonesia.

"Rasionya itu 1 banding 45 ribu," ujar dia, saat temu media di Sekretariat Komite Konvensi Capres Partai Demokrat, Jakarta, Selasa (7/1).

Sebagai perbandingan, Gita mencontohkan kisah kesuksesan Hongkong dalam memerangi kejahatan kerah putih itu. Penyidik lembaga antikorupsi di sana mempunyai rasio 1:200. Karena itu, menurut dia, agar upaya itu lebih maksimal, memerlukan dukungan yang lebih untuk pemberantasan korupsi.

"Sejauh mana pemerintah mau menjawab suara aspirasi rakyat?," kata dia.

Menurut Gita, peran pemerintah bisa tercermin dari politik anggaran. Ia menekankan dukungan yang memadai untuk KPK demi mendukung pencegahan dan pemberantasan rasuah. Ia mengatakan, pemerintah bisa mengucurkan anggaran untuk menambah jumlah penyidik di KPK.

"Bukan hanya jumlahnya, tetapi juga kualitasnya ditingkatkan. Ini udara segar dalam penegakkan hukum," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement