Senin 06 Jan 2014 13:38 WIB

Hayono Isman Hampir Putus Asa Soal Konvensi

Rep: Irfan Fitrat/ Red: Dewi Mardiani
Hayono Isman
Foto: Antara
Hayono Isman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konvensi Calon Presiden (Capres) Partai Demokrat sempat meredup setelah proses pengumuman para pesertanya, September lalu. Situasi itu ternyata membuat salah satu peserta konvensi Hayono Isman putus asa.

"Hampir berputus asa setelah September deklarasi, habis, tidak ada apa-apanya," kata Hayono, di kantor Sekretariat Komite Konvensi, Jakarta, Senin (6/1). Politisi Partai Demokrat itu bersyukur kegiatan Konvensi Capres kembali bergulir pada awal Januari ini.

Komite Konvensi Capres Demokrat kembali memberikan panggung pada sebelas peserta. Mulai 6 Januari ini, para peserta mendapat kesempatan untuk menyampaikan visi dan misinya dalam sesi temu media. Hayono mendapat kesempatan pertama untuk menjalani sesi itu. Selain Hayono, masih ada Endriartono Sutarto dan Dahlan Iskan.

Dengan kembali bergulirnya konvensi, Hayono mengaku siap untuk dikupas oleh publik. Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat itu berharap sesi ini bisa memberikan kesempatan bagi dia untuk menyampaikan gagasan dan pemikirannya. "Juga bagaimana para peserta ini melihat berbagai masalah yang dihadapi rakyat," kata dianya.

Hayono mengatakan, konvensi merupakan salah satu cara partai politik untuk memperkuat demokrasi. Karena itu, ia merasa mendapat kehormatan untuk menjadi salah satu peserta. Konvensi ini, menurut dia, menjadi tempat bagi rakyat untuk bisa mendalami figur yang akan bertarung sebagai kandidat capres. "Singkat kata, rakyat terhindar dari membeli kucing dalam karung," ujarnya.

Menurut Hayono, kekosongan acara Konvensi Capres Demokrat sejak Desember sempat membuat peserta kehilangan waktu untuk lebih dikenal publik. Ia berharap, ke depan para peserta konvensi bisa memanfaatkan waktu yang ada untuk membuat namanya bergaung di tengah masyarakat.

Ketua Komite Konvensi Capres Demokrat, Maftuh Basyuni, mengakui konvensi masih kurang memiliki gaung. Ia mengatakan, minimnya partisipasi media menjadi salah satu alasan. Namun, ia berharap, dengan bergulirnya tahap kedua konvensi ini dapat lebih menarik perhatian media. "Ini dimanfaatkan sebaik mungkin," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement