REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta pemerintah segera membatalkan kenaikan harga Elpiji 12 kilogram. Pemerintah juga diminta mencari tahu alasan Pertamina di balik kenaikan tersebut.
"Ini penting agar masyarakat dan dunia usaha dapat memahami dan menerima lalu melakukan penyesuaian tanpa gejolak," ujar Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta, Sarman Simanjorang, Senin (6/1).
Kenaikan harga elpiji membuat pertumbuhan Usaha Kecil Menengah (UKM) menjadi lambat. Padahal saat ini kontribusi UKM sangat besar dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional mau pun lokal. UKM pun dapat menyerap tenaga kerja yang cukup signifikan dalam menekan pengangguran.
Sarman melihat bahwa alasan Pertamina mengalami kerugian menjadi tanda tanya besar. Hal ini dilihat dari harga gas yang bertahan cukup lama. Ia pun meminta Kementerian BUMN mengevaluasi Direksi Pertamina. "Jika memang mengalami kerugian, mengapa baru saat ini dinaikkan dan terkesan mendadak," katanya.