REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudoyono ( SBY) mengajak kader Gerakan Pemuda Ansor ( GP Ansor)  menjadi garda depan bangsa untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ada tujuh ajakan yang diucapkan SBY kepada kader GP Ansor. "Pertama ikut menjaga kedaulatan bangsa berdasarkan ideologi negara yaitu Pancasila," katanya pada Harlah GP Ansor ke-80 di Surabaya, Jawa Timur (Jatim), Sabtu (4/1).

Ajakan kedua, terus menjadi pelopor yang rukun dan damai. Bangsa yang bersatu bukan bangsa yang tercerai berai, tetapi bangsa yang menjunjung tinggi persatuan. Ajakan selanjutnya, SBY ingin GP Ansor berada di depan untuk menghadapi gerakan ekstrim yang radikal dan terorisme. Jadikan Indonesia tempat yang teduh dan indah seperti yang dicita-citakan pendiri negeri.

"Ajakan keempat, aktiflah berkontribusi dalam ekonomi kerakyatan," ujarnya. Caranya yaitu dengan menjadi penggerak usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Cara inilah yang nantinya menjadi penggerak turunya kemiskinan dan pengangguran. Ajakan kelima, kata SBY, yaitu ikut memajukan pendidikan di tanah air. Termasuk pendidikan Islam.

Ajakan keenam, GP Ansor diharapkan ikut mengawasi dan berperan serta kebijakan dan program yang sangat penting yaitu jaminan kesehatan. Dimulai dari 121 juta diantaranya 86,4 juta orang yang miskin akan mendapat jaminan kesehatan nasional (JKN) yang nantinya akan mencakup seluruh masyarakat Indonesia. Jamaninan kesehatan ini tanpa bayar. Ajakan terakhir, SBY dalam sambutannya mengatakan, dalam tahun 2014 GP Ansor ikut menjaga pemilu agar tercipta pemilu yang aman, tertib, adil dan demokratis.

Gubernur Jatim Soekarwo mengatakan GP Ansor Jatim pada tahun 2014 diharapkan akan menjaga pluralisme bangsa seperti yang diajarkan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur."Setiap kegiatan keagamaan Ansor selalu menjaganya. Inilah bukti kepedulian untuk menjaga pluralisme kebhinekaan bangsa " ujarnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika