Ahad 05 Jan 2014 17:34 WIB

Peternakan Ayam Charoen Pokphan Diprotes Warga

Peternakan ayam
Foto: Antara
Peternakan ayam

REPUBLIKA.CO.ID, NEGARA -- Peternakan ayam milik PT Charoen Pokphan di Kelurahan Lelateng, Kabupaten Jembrana, Bali, diprotes warga setempat yang keberatan lahan pertanian mereka terecemar limbah.

"Limbah peternakan tersebut mengalir ke tanah milik saya, akibatnya saya sulit untuk menjual tanah tersebut karena berbau busuk," kata Ita Laswita, pemilik lahan 1,6 hektare yang berada di belakang peternakan tersebut, Ahad (5/1).

Meskipun tanahnya hanya berjarak 2 meter dari lokasi, pihaknya tidak pernah dimintai persetujuan dalam pengurusan izin gangguan (HO) dari perusahaan tersebut. Pantauan di lokasi, selain becek dan berlumpur karena hujan, terlihat aliran air yang menimbulkan bau menyengat di lahan milik Ita.

Ita mengaku sudah berkirim surat ke Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Jembrana terkait persoalan limbah tersebut pada Desember 2013. "Jangan hanya investor yang diprioritaskan, kami juga butuh rasa nyaman dan bebas dari bau ini," katanya.

Ia juga mengungkapkan bahwa Charoen pernah berniat untuk membeli lahannya tersebut, namun dibatalkan. Padahal makelar tanah sudah telanjur menebang 65 pohon jati dan 17 pohon kelapa. "Sekarang masalah penebangan pohon tersebut, masih dalam tahap banding proses hukum. Yang saya tuntut bukan pihak peternakan, tapi makelar tanahnya itu," ujarnya.

Sementara Bagian Adminstrasi PT Charoen Pokphan, Gede Susrama, membantah membuang limbah ke lahan warga."Tidak ada limbah cair dari tempat kami. Yang ada hanya saluran sanitasi dan limbah laundry. Kami juga berencana untuk memperdalam penampungan air, namun belum dilakukan karena hujan terus," katanya.

Menurut dia, air yang mengalir di lahan warga tersebut merupakan pembuangan dari warga yang sudah ada sejak dulu. Selain itu dia berjanji segera membangun sistem pembakaran terhadap ayam yang mati untuk mengatasi bau busuk menyengat yang dikeluhkan warga. "Sekarang masih dalam tahap negoisasi harga. Sistem yang akan kami bangun menggunakan peralatan modern," ujarnya.

Terkait izin HO yang tidak minta persetujuan Ita sebagai penyanding, Susrama menyatakan tidak tahu karena bukan dia yang mengurus. Beberapa waktu lalu, peternakan yang sama juga pernah diprotes warga sekitar karena bangkai ayam yang mati menyebarkan bau tidak sedap di lingkungan sekitarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement