REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari Gumelar meminta caleg perempuan untuk tidak berpikir normatif dalam menjalankan perannya di parlemen.
"Perempuan caleg jangan hanya berpikir normatif melainkan harus berpikir unlinier atau out of the box," katanya di DIY, Jumat (3/1).
Menurut dia, caleg perempuan harus memiliki keberanian setara dengan laki-laki untuk memperjuangkan aspirasi rakyat. Keberanian itu akan menjadi pemicu kemajuan perempuan di berbagai aspek pembangunan sosial, politik, ekonomi serta hukum.
"Agar menjadi wakil rakyat yang memiliki daya ungkit dan berani mendorong eksekutif untuk mengeluarkan kebijakan afirmasi guna kemajuan perempuan di berbagai aspek," katanya.
Sementara itu, berbagai tantangan yang akan muncul setelah pemilu 2014 juga harus dihadapi dan diantisipasi secara tegas dan cerdas oleh caleg perempuan.
"Pemilu 2014 menghadapi tantangan yang cukup berat di tengah krisis politik di Timur Tengah dan pelemahan nilai tukar rupiah. Oleh sebab itu caleg perempuan harus memiliki komitmen yang kuat untuk menjaga stabilitas politik dan ekonomi di Indonesia," katanya.
Lebih jauh, istri Agum Gumelar itu juga meminta agar caleg perempuan menjauhi praktik politik transaksional. "Perempuan caleg harus menunjukkan keteladanan dan kejujuran serta moralitas yang tinggi agar dapat memperoleh kepercayaan publik guna memperoleh suara 30 persen keterwakilan perempuan," katanya.