REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TIMUR -- Sebanyak 49 penumpang KMP Munawar Ferry yang tenggelam di Selat Alas dalam perjalanan dari Pelabuhan Kayangan, Lombok Timur menuju Pelabuhan Poto Tano, Sumbawa Barat, berhasil diselamatkan tim SAR gabungan pada Jumat (3/1).
Kasi Operasi SAR Mataram, Lalu Wahyu Effendi, di Pelabuhan Kayangan, menyebutkan penumpang yang berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat sebanyak 49 orang, terdiri atas 34 penumpang, 12 ABK dan tiga staf restorasi kapal. "Selain itu, tiga orang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Nama korban yang meninggal dunia adalah Muksin (90 tahun), Rizka Febriani (11) dan Muriansyah (40)," kata Wahyu.
Dikatakannya, jenazah Rizka dan Muriansyah yang berasal dari Taliwang sudah dibawa menyeberang dari Lombok Timur menuju Sumbawa Barat oleh pihak keluarga menuju daerah asal masing-masing. Sedang jenazah Muksin masih berada di Puskesmas Seteluk, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB).
Manager Operasional PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Kayangan, M Yasin, menyebutkan penyebab tenggelamnya kapal masih belum diketahui secara pasti karena masih dalam proses penyelidikan.
Menurut dia, KMP Munawar Ferry berangkat mengangkut penumpang dan barang dari Pelabuhan Kayangan menuju Pelabuhan Poto Tano pada Jumat dini hari sekitar pukul 02.45 WITA. "Berangkat pukul 02.00 WITA lebih, namun kapal baru kami ketahui tenggelam pada pukul 04.00 WITA," kata Yasin.
KMP Munawar Ferry tenggelam pada pukul 04.00 dini hari di Selat Alas. Menurut informasi dari sejumlah penumpang yang selamat, sejak berangkat dari Pelabuhan Kayangan, KMP Munawar Ferry sudah diketahui mengalami kebocoran. Untungnya sebelum kapal tenggelam ke dasar laut, sekitar 90 persen penumpangnya berhasil diselamatkan dan dievakuasi oleh KMP Marina Kuintan yang sedang lewat di lokasi kejadian.
Akibat tenggelamnya KMP Munawar Ferry, kendaraan bermotor yang diangkut kapal meliputi enam truk, empat mobil jenis pikap, delapan minibus, dan 15 sepeda motor, tidak dapat diselamatkan dan turut tenggelam bersama kapal ke dasar Selat Alas.
Tim SAR gabungan yang terdiri atas unsur Basarnas, TNI, Polri, RAPI NTB, dan masyarakat setempat hingga kini masih terus intensif melakukan pencarian di wilayah perairan Selat Alas.