Jumat 03 Jan 2014 14:58 WIB

Cegah KA Anjlok KAI Perbaiki Teknologi Pemantauan

Rep: eko widiyatno/ Red: Taufik Rachman
Lokomotif kereta Argo Jati tengah langsir di Stasiun Gambir, Jakarta
Foto: WIKIMEDIA COMMONS
Lokomotif kereta Argo Jati tengah langsir di Stasiun Gambir, Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID,PURWOKERTO -- PT KAI terus berbenah untuk lebih menjamin keselamatan perjalannan KA yang dioperasikan. Teknologi terbaru yang digunakan, adalah menggunakan stiker sensor temperatur yang ditempel pada roda gerbong KA.

''Selama ini, salah satu yang menjadi penyebab KA anjlok dari rel, adalah akibat adanya kerusakan pada sistem roda. Bukan semata-mata pada kondisi relnya,'' jelas Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto, Surono, Jumat (3/1).

Menurutnya, kondisi roda yang mulai aus sebenarnya bisa diketahui bila temperatur penutup bagian bearing roda KA mengalami peningkatan. Dengan memantau temperatur bearing roda setiap kali KA berhenti, maka kecelakaan akibat patahnya as roda akibat temperatur panas, bisa dihindari.

Selama ini, kata Surono, PT KAI telah menggunakan peralatan inframerah yang ditembakkan ke bearing roda untuk mengetahui temperatur bearing. Dengan cara ini, maka petugas teknisi KA perlu lagi harus memegang setiap bagian roda untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan suhu atau tidak.

''Kalau harus memagang satu per satu setiap roda, maka akan menjadi tidak efisien. Waktu pemberhentian KA di stasiun juga menjadi lebih lama, sehingga waktu perjalanan juga menjadi lebih panjang,'' jelasnya.

Namun sejak Januari 2014 ini, PT KAI menambah perangkat baru untuk memantau adanya peningkatan suhu tersebut. Yakni, dengan menggunakan stiker sensor temperatur di bagian penutup bearing as roda.

Menurut Surono, stiker sensor suhu tersebut dapat menunjukkan tiga indikator suhu. Sensor ini akan menunjukkan warna berbeda bila terjadi peningkatan suhu, mulai dari 50 derajat celcius, 60 derajat celcius, 70 derajat celcius, 80 derajat celcius, dan 90 derajat celcius.

''Bila indikator sensor menunjukkan indikator suhu 60 derajat, maka ini sudah merupakan kondisi warning. Sedangkan di atas angka itu, berarti sudah over heat,'' katanya.

Meski telah menggunakan sistem stiker sensor, Surono menyebutkan, penggunaan detektor infra merah untuk mengetahui temeperatur beaing roda, akan tetap dilakukan. ''Kita akan gunakan kedua sistem detektor ini. Dengan demikian, perjalanan  KA akan leboh terjamin keselamatannya,'' jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement