REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama, Suryadharma Ali, mengakui upaya mengefisienkan penyelenggaraan ibadah haji dengan salah satu cara mempersingkat waktu tinggal jamaah haji selama berada di Arab Saudi. Namun, upaya tersebut tidak mudah karena masih menemui kendala.
"Kendala itu salah satunya untuk transportasi perlu didukung pesawat berbadan lebar, sementara ini tidak semua bandara di Tanah Air punya fasilitas untuk didarati pesawat besar," kata Suryadharma Ali ketika menyerahkan DIPA 2014 di Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan kendala itu belum bisa diatasi. Meski demikian, ke depan harus ada terobosan agar pelaksanaan penyelenggaraan ibadah haji dari tahun ke tahun mengalami perbaikan.
Selama ini jamaah haji reguler maksimal tinggal 42 hari dalam penyelenggaraan ibadah haji. Sebetulnya waktu tinggal tersebut masih dapat diperpendek. Salah satu caranya mempergunakan pesawat berbadan lebar seperti Airbus 380.
Ia mengatakan tuntutan masyarakat untuk perbaikan penyelenggaraan ibadah haji semakin tinggi. Untuk itu dalam pengelolaan anggaran diminta harus hati-hati.