REPUBLIKA.CO.ID, JOMBANG -- Petugas Kepolisian Resor Jombang, Jawa Timur, menurunkan sekitar 815 personelnya untuk pengamanan saat kedatangan Presiden dalam haul ke-4 almarhum mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
"Pengamanan kami di ring tiga yang kami khususkan untuk pengamanan jalur, termasuk di lokasi yang akan didatangi Presiden," kata Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polres Jombang AKP Sugeng Widodo di Jombang, Rabu (1/1).
Ia mengatakan 815 personel itu merupakan gabungan dari unsur Polri, Brimob, sampai intelijen. Tim mulai bertugas saat hari 'H' kedatangan Presiden mulai di perbatasan Kabupaten Jombang-Mojokerto, sampai seluruh jalur masuk ke Jombang.
Namun, arus lalu lintas akan tetap berjalan dengan normal, termasuk yang melewati fly over di Peterongan, Kabupaten Jombang. Kendaraan akan diminta untuk menepi ketika rombongan datang, agar lalu lintas lancar.
Ia juga menyebut sampai saat ini belum ada tembusan unjuk rasa yang dimungkinkan akan terjadi menyambut kedatangan rombongan Presiden, namun ia memastikan tim siap mengawal jika ada unjuk rasa. Sementara itu, panitia kegiatan haul Gus Dur ke-4 PP Tebuireng, Jombang, Lukman, mengatakan terus melakukan komunikasi dengan aparat untuk persiapan acara haul yang rencananya dihadiri langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Pihaknya juga menyebut seluruh warga yang membawa undangan bisa diperbolehkan masuk, namun harus melewati pengamanan yang sudah ditetapkan oleh Paspampres. "Ada sekitar 5.000 kursi yang disiapkan dan kami berharap jumlah itu mencukupi," kata Lukman.
Dalam rombongan Presiden tersebut, sejumlah menteri sudah memastikan akan hadir di antaranya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh, Menteri Agama Suryadharma Ali, Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz, dan Kapolri Jenderal Pol Sutarman.