Rabu 01 Jan 2014 16:02 WIB

Marzuki Alie Siap Maju di Pilpres 2014

Ketua DPRRI Marzuki Alie tengah melintas di kediaman rumah dinas Akil Mochtar
Foto: Republika/MgRoL19
Ketua DPRRI Marzuki Alie tengah melintas di kediaman rumah dinas Akil Mochtar

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Marzuki Alie, menyatakan siap menjadi presiden mendatang melalui Pemilihan Presiden 2014.

Marzuki Alie yang juga Ketua DPR RI itu menyatakan hal tersebut kepada pers di Jakarta, Rabu, terkait persiapan dirinya maupun Partai Demokrat menghadapi agenda politik nasional pada 2014.

Sebagai peserta konvensi capres Partai Demokrat, dia mengatakan keinginannya untuk menjadi presiden dilandasi pemikiran dan niat membangun Indonesia yang bermartabat.

Selain itu, sebagai bagian dari Partai Demokrat yang saat ini memimpin pemerintahan, dirinya dengan pengalaman, kemampuan, dan intergritas yang dimiliki, menginginkan untuk melanjutkan berbagai program pemerintah pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang dinilai berhasil dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

"Saya ingin menciptakan Indonesia yang bermartabat dan melanjutkan program-program pemerintahan yang berhasil dan dirasakan? masyarakat. Jika Allah mengizinkan, saya akan menggunakan kemampuan, pengalaman, dan integritas untuk menjalankan amanah rakyat," katanya.

Jika terpilih menjadi presiden, dia akan memilih menteri dari orang yang memiliki komitmen yang sama untuk membangun Indonesia. Para pembantunya haruslah? orang-orang yang memang memiliki rekam jejak yang mumpuni dan bersih dari korupsi sepanjang hidupnya.

"Saya akan cari Kapolri yang seperti Hoegeng, Jaksa Agung seperti Abraham Samad dan Ketua Mahkamah Agung seperti Artidjo Alkautsar. Mereka orang-orang yang memiliki integritas dan 'track record' tidak tercela yang harus memimpin lembaga-lembaga penegakan hukum," katanya.

Menghadapi pilpres, dirinya pun siap melakukan debat capres sehingga masyarakat yang memiliki hak pilih benar-benar dapat menguji semua calon pemimpinnya.

Dia juga mengharapkan media sebagai jembatan komunikasi antara para calon pemimpin dan rakyat bisa benar-benar terbuka memberikan informasi seutuhnya kepada masyarakat.

Dengan demikian, katanya, pemimpin yang akan dipilih rakyat nanti benar-benar berdasarkan informasi yang baik tanpa pembentukan opini yang tidak terbuka.

"Saya siap berdebat mengenai niat membangun Indonesia bermartabat. Kita harus beradu konsep maupun memaparkan hal itu. Saya harap media bisa menjadi jembatan ini agar rakyat tidak memilih pemimpin yang baik berdasarkan pembentukan opini saja," katanya.

Dia menyatakan bahwa rakyat harus memilih pemimpin dengan melihat secara detail rekam jejak para calon pemimpinnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement