REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Kementerian Agama (Kemenag) meminta Badan Koordinasi Majelis Taklim Masjid (BKMM) Sulawesi Tenggara (Sultra) ikut berpartisipasi agar menjadi benteng terhadap masuknya aliran sesat ke daerah itu.
"Keberadaan organisasi BKMM ini diharapkan mampu membina masyarakat dan keluarga agar bisa membentengi diri dari ancaman aliuran sesat yang kerap muncul," kata Kepala Kanwil Kemenag Sultra Rakhman, saat menghadiri pengukuhan pengurus BKMM Sultra peropde 2013-2018 di Islamic Centre Kendari, Selasa (31/12).
Ia mengatakan, keberadaan BKMM bukan untuk menjadi organisasi tandingan BKMT, tetapi peranannya sangat penting sebagai upaya pembinaan keluarga dan menjadi pilar tambahan pembangunan akidah umat. "Kita melihat selama ini banyak merabaknya aliran sesat, sehingga dengan aktifnya BKMM ini dapat menjadi media sangat untuk membentengi aqidah kita," katanya.
Menurutnya, pengaruh aliran bisa masuk di suatu daerah pada umumnya ada pengaruh globalisasi, urbanisasi orang luar yang pulang dan membuat pengajian sehingga terjadi penyebaran aliran sesat.
Ketua BKMM Sultra, Dr Faizah Binti Awat, mengatakan BKMM DMI merupakan organisasi berbasis Islam dan bertujuan membina dan mengembangkan potensi umat yang berkualitas dan menjadi benteng umat.
"BKMM BMI ini adalah organisasi dakwah dan ormas yang dilakukan di lingkungan masjid dan berkoordinasi dengan organisasi lainnya. BKMM ini difokuskan kepada daerah rawan permurtadan sebagai benteng umat," katanya.
Pimpinan Dewan Masjid Indonesia Sultra, Mursyidin, mengajak ibu-ibu yang tergabung dalam BKMM agar bisa membangun kekompakan, kebersamaan, keterpaduan, kekeluargaan dan keihlasan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika