REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kriminolog dari Universitas Padjadjaran Bandung, Yesmil Anwar, menuturkan harus ada pemilihan hukuman bagi para anggota geng motor yang beraksi melakukan tindak kejahatan guna memberikan efek jera. Hal ini mengingat aksi keji geng motor mulai marak kembali.
"Di penghujung tahun ini memang aksi mereka (geng motor) sangat tampak. Itu harus dipilah-pilah dan diberi hukuman masing-masing," kata Yesmil Anwar, ketika dihubungi melalui telepon, Senin.
Pemilihan hukuman untuk geng motor tersebut, kata Yesmil, dilakukan karena sumber dari pelaku geng motor tersebut berasal dari dua pelaku yakni remaja yang memakai motor dan penjahat yang menggunakan sepeda motor.
"Artinya, kita melihat ini bagaimana penegak hukum, selama ini masih harus dibenahi. Maka jika pelaku geng motor itu remaja, maka aspek pembinaan harus tetap ada disamping hukuman,'' katanya. ''Sementara kalau dia dewasa, maka harus diberikan hukuman berat.''
Menurut dia, pemerintah daerah juga harus mulai memikirkan penambahan sarana dan prasarana untuk pencegahan terjadinya aksi kejahatan oleh geng motor di Kota Bandung seperti memperbanyak jumlah kamera CCTV.
"Selain memperbanyak CCTV, partisipasi masyarakat cepat melaporkan kejadiannya dan polisi juga harus cepat bertindak," katanya.