Ahad 29 Dec 2013 22:44 WIB

BNNP Targetkan Peredaran Narkoba di Malut Menurun

 Petugas Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta memberi panduan kesehatan kepada seorang sopir bus luar kota di Terminal Lebak Bulus, Jakarta, Kamis (1/8).  (Republika/Agung Supriyanto)
Petugas Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta memberi panduan kesehatan kepada seorang sopir bus luar kota di Terminal Lebak Bulus, Jakarta, Kamis (1/8). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Maluku Utara terus mensosialisasikan bahaya narkoba, guna mengantisipasi peredaran narkoba hingga ke kalangan pelajar agar narkoba di Malut pada tahun mendatang terus menurun.

"BNNP terus mengantisipasi sosialisasi bahaya narkoba, terutama bagi kalangan pelajar dan PNS setempat, sehingga tahun 2014 nanti Malut bebas narkoba," kata Kepala BNNP Malut, Kombes Pol Elly Djamaluddin di Ternate, Ahad.

Saat ini, BNNP juga menggulirkan kebijakan starategis nasional di bidang pencegahan dan pemberdayaan masyarakat lebih mengarah pada upaya pencegahan, pemberantasan, dan pengunaan narkoba di Indonesia, termasuk di Malut.

Bahkan, dari catatan BNNP, peredaaran narkoba di berbagai wilayah di Malut, 30 persen diantaranya melalui jalur pelabuhan laut, sehingga narkoba sangat berbahaya, baik aspek kesehatan, social, agama, maupun acaman terhadap bangsa ini, narkoba juga bisa dikatakan lebih kejam dari korupsi.

"Kami akan terus mensosialisasikan bahaya narkoba, bahkan para peserta prajabatan juga diberikan sosialisasi tentang bahaya narkoba, ini dilakukan dalam rangka mewujudkan aparatur pemerintah yang bersih, melaksanakan pengembangan karir, selain itu mengembangkan pengembangan karir tanpa narkoba," ujarnya.

Ia mengatakan, peredaran narkoba banyak melalui trasportasi laut, sehingga BNNP juga terus mengantisipasi masuknya narkoba di wilayah ini, terutama di kota Ternate sebagai pintu masuk peredaran narkoba ke Malut.

Pasalnya, peredaran narkoba, terutama di Malut untuk tahun 2008 hingga saat ini, Provinsi Malut masuk peringkat ke-empat penggunaan narkoba di Indonesia.

Namun demikian, untuk tahun 2013 ini peringkat tersebut mulai menurun, karena pembentukan BBN di tahun 2013, BNN bersama penegak hukum lainnya secara ekstra keras melakukan sosialisasi dalam pemberentasan Narkoba, sehingga angka peredaran tersebut di tahun ini sudah mulai menurun.

Untuk angka pemakai dari tahun sebelumnya kurang lebih 17.283 orang saat ini sudah menurun menjadi 1,7 orang. rata-rata pengunan narkoba di Maluku utara lebih banyak atara remaja dan dewasa, katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement