Ahad 29 Dec 2013 17:55 WIB
Pilpres 2014

Ini Dia 12 Pesaing Jokowi

Jakarta governor Jokowi (right with red scarf) join the Jakarta Night Religious Festival parade on Monday, Oktober 14, 2013
Foto: ANTARA FOTO
Jakarta governor Jokowi (right with red scarf) join the Jakarta Night Religious Festival parade on Monday, Oktober 14, 2013

REPUBLIKA.CO.ID, Hasil riset Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia mencatat terdapat 12 dari 21 nama menjadi penantang kuat Joko Widodo yang kini diunggulkan sejumlah lembaga survai memenangi Pilpres 2014.

"Kita cari lawan tanding agar demokrasi sehat. Stop survai karena hasilnya akan sama dan tidak ada gunanya. Kita cari orang berkualitas. Siapa saja," kata Ketua Laboratorium Psikologi Politik UI Hamdi Muluk saat memaparkan hasil riset Mencari Lawan Tanding Jokowi, di Jakarta, Ahad.

Menurut dia, 61 pakar menominasikan 21 tokoh potensial sebagai penantang Jokowi.

Ke-21 tokoh itu adalah Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, dan Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama.

Selain itu, mantan Wali Kota Blitar Djarot Saiful Hidayat, Bupati Enrekang La Tinro La Tunrung, mantan Wali Kota Yogyakarta Herry Zudyanto, mantan Wagub Jateng Rustriningsih, dan Ketua Serikat Petani Pasundan Agustiana.

Ada pula CEO PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar, akademisi Anies Baswedan, Ketum Serikat Petani Indonesia Hendri Saragih, dan Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia Said Iqbal.

Lalu, Ketua KPK Abraham Samad, Menteri Keuangan Chatib Basri, dan CEO Trans Corp Chairul Tanjung.

Kemudian, Direktur World Bank Sri Mulyani, CEO PT KAI Ignatius Jonan, dan Wakil Menteri Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Eko Prasojo juga masuk dalam 21 nama tersebut.

Dari 21 nama tersebut kemudian disaring menjadi 12 nama dengan kriteria mereka yang berusia di bawah 55 tahun.

"61 pakar ini sepakat, pemimpin saat ini yaitu di usia muda," kata Hamdi.

Kriteria lainnya, dianggap memiliki integritas yang baik atau tidak pernah terlibat kasus hukum, khususnya korupsi, kolusi nepotisme.

Lalu, masuk kriteria mampu menginspirasi orang banyak, memiliki prestasi dan rekam jejak yang mengesankan.

Ke-12 nama itu yaitu Tri Rismaharini (7,38 poin), Basuki (7,28 poin), Anies (7,04 poin), Chairul Tanjung (6,43 poin), abraham (6,42 poin), Ignatius (6,40 poin), Emirsyah (6,32 poin), Chatib (6,30 poin), Eko (6,10 poin), Tri Mumpuni (6,03 poin), Nurdin (5,79 poin), dan Ahmad Heryawan (5,32 poin).

Melihat hasil riset itu, menunjukan nama yang termasuk dalam lima besar yang diperkirakan dapat menandingi Jokowi dalam kontestasi Pilpres yakni Tri Rismaharini, Ahok, Anies Baswedan, Chairul Tanjung, dan Abraham Samad.

Hamdi juga mengatakan, masyarakat saat ini sudah menolak nama-nama lama dan menginginkan nama baru yang sudah terlihat kerja nyatanya.

"Masyarakat ingin Jokowi, nama lainnya ditolak. Ini tidak sehat untuk demokrasi. Demokrasi yang bagus harus menghasilkan persaingan antara yang terbaik dengan yang terbaik. Sekarang hanya ada satu nama yang terbaik, yakni Tri Rismaharini," katanya.

Sedangkan nama nama capres yang ditolak berdasarkan riset sesuai urutannya, yakni Prabowo Subianto, Rhoma Irama, Aburizal Bakrie, Megawati Soekarnoputri, Pramono Edhie Wibowo, dan Wiranto.

"Kriteria capres yang penting itu integritas moral. Orang yang kakinya tidak digelayuti pengusaha, berani mundur kalau salah. Saat ini ada masalah dalam integritas sehingga nama-nama lama tidak menginspirasi Indonesia ke depannya. Fenomena Jokowi ubah 'landscape' politik. Orang saat ini perlu karya nyata, mencari ada cacatnya tidak. Jokowi harus dilawankan dengan Jokowi-Jokowi lain, ambil nama-nama ini," paparnya.

Riset tersebut merupakan penilaian dari 61 pakar terhadap 12 nama tersebut.

Para pakar ini menguji sisi visionernya, kepemimpinan, intelektualitas, keterampilan politik, komunikasi politik, stabilitas emosi, kemampuan manajerialn penampilan, dan integritas moral.

Penilaian dengan angka 1 yaitu paling rendah hingga tertinggi yaitu 10.

Metode yang digunakan yakni Delphi Methods yang merupakan cara mendapatkan informasi membuat keputusan, menentukan indikator, parameter, dan lainnya yang reliabel dengan mengeksplorasi ide serta informasi orang-orang ahli di bidangnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement