REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Sutarman menyampaikan testimoninya tentang almarhum Abdurrahman Wahid yang akrab disapa Gus Dur.
Sutarman mengungkapkan banyak pelajaran yang diwariskan Gus Dur kepada dirinya. Apalagi, ia sempat menjadi ajudan kala Gus Dur menduduki kursi Presiden RI.
"Banyak sekali pelajaran yang beliau sampaikan kepada saya, terutama terkait urusan memimpin bangsa ini sembari melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia. Untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdasan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial," kata Sutarman di Jakarta, Sabtu (28/12) malam.
Bagi Sutarman, sebagaimana yang kerap ia dengar dari Gus Dur, selama menjabat sebagai Presiden, almarhum merupakan pemimpin yang mencontoh Nabi Muhammad SAW.
"Cara beliau memimpin, lewat kejujurannya, lewat keberaniannya, segala yang ditampilkan mencontoh Nabi Muhammad SAW. Itu menjadi pesan bahwa apapun profesi kita, marilah mengikuti suri tauladan Nabi Muhammad," ujarnya.
Di sisi lain, Sutarman juga bercerita kala akhirnya Gus Dur dimakzulkan oleh MPR pada 23 Juli 2001 silam, ia pernah berpesan bahwa semoga itu menjadi kali terakhir seorang Presiden Indonesia diberhentikan sebelum masa akhir jabatannya.
"Beliau berkata, mudah-mudahan ini terakhir kali bangsa ini memberhentikan presiden, jangan sampai ada presiden berhenti di tengah jalan lagi. Dari situ saya menyimpulkan bahwa Presiden yang terpilih dalam Pemilu haruslah kita dukung secara bersama untuk berbuat demi mewujudkan kesejahteraan bangsa," katanya.