Sabtu 28 Dec 2013 09:42 WIB

Prioritas Bekasi di 2014: Menanggulangi Banjir

Pemkot Bekasi
Foto: bekasikota.go.id
Pemkot Bekasi

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, Jawa Barat, akan memasukan penanganan permasalahan banjir di wilayahnya sebagai salah satu skala prioritas melalui alokasi anggaran 2014.

"Pada anggaran 2014, kita akan melakukan pembenahan secara menyeluruh termasuk penanggulangan banjir, kemacetan, dan pendidikan," kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di Bekasi, Jumat (27/12).

Menurut dia, titik banjir di wilayahnya hingga Desember 2013 telah berjumlah sekitar 49 titik, jumlah itu terus mengalami penambahan setiap tahunnya.

"Penanggulangan banjir di Kota Bekasi tidak bisa dilakukan sekaligus dalam satu waktu. Kita berencana membaginya menjadi beberapa tahapan dan skala prioritas," katanya.

Menurut dia, alokasi dana Rp290 miliar pada 2013 dirasa kurang mencukupi untuk penanggulangan banjir di wilayah setempat.

Menurut dia, anggaran yang ada hanya sanggup membenahi 20 persen persoalan banjir di Kota Bekasi berupa perbaikan saluran air di jalan kolektor dan arteri.

"Perbaikan tersebut meliputi pengerukan sedimentasi, pembongkaran beton yang menutupi saluran, serta pembuatan gorong-gorong baru," katanya.

Dikatakan Rahmat, pihaknya tengah mengupayakan pembuatan empat titik resapan air sampai 2014 guna menanggulangi banjir.

Resapan air ini diharapkan bisa berfungsi sebagai antisipasi banjir saat musim hujan, juga penampungan air saat musim kemarau tiba.

Hingga saat ini, pihaknya baru merealisasikan satu titik yang berlokasi di Perumahan Galaxy, Kecamatan Bekasi Selatan.

Rencananya, tiga penampungan akan dibangun di kawasan Karang Kitri, Kecamatan Bekasi Timur, Pengasinan Kecamatan Rawalumbu, dan Aren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur.

"Khusus untuk resapan di Pengasinan, izin penggunaan lahannya seluas 5.000 meter per segi sudah kita urus dan proyek pengerjaan fisiknya sudah bisa berjalan 2014 mendatang," katanya.

Untuk membangun resapan air tersebut, pihaknya membutuhkan dana pembebasan tanah dan pengerjaan fisik hingga puluhan miliar rupiah.

"Jika kebutuhan anggarannya mencapai Rp25 miliar, kita akan bangun lahan resapan air itu secara bertahap setiap tahunnya hingga tiga tahun ke depan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement