Sabtu 28 Dec 2013 02:25 WIB

Malam Tahun Baru, Moment Untuk Refleksi Diri

Rep: yulianingsih/ Red: Damanhuri Zuhri
Umat Islam sambut malam malam tahun baru dengan mengikuti Dzikir Nasional di Masjid At Tin, Kompleks TMII, Jakarta, Sabtu (31/12) malam.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Umat Islam sambut malam malam tahun baru dengan mengikuti Dzikir Nasional di Masjid At Tin, Kompleks TMII, Jakarta, Sabtu (31/12) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ketua Pimpinan Pusat (PP) Nasyiatul Aisyiyah (NA), Norma Sari mengatakan, malam tahun baru merupakan waktu yang tepat untuk melakukan refleksi diri atas apa yang telah dilakukan selama setahun terakhir.

"Malam tahun baru itu saat yang tepat kita menengok ke belakang dan menginventarisir apa saja yang telah kita lakukan. Melalui cara ini kita bisa tahu apakah kita sudah bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan negara," ujarnya kepada Republika, Jumat (27/12).

Melalui refleksi diri itu juga kata dia, kita bisa menyusun rencana ke depan tentang apa yang akan kita lakukan. "Tentunya rencana yang membuat kita lebih berguna untuk keluarga, lingkungan, bangsa dan negara," katanya.

Pihaknya tidak menampik jika malam tahun baru banyak digunakan untuk kegiatan hura-hura. Diakuinya, merayakan pergantian tahun itu merupakan hal yang lumrah saja.

Namun menurutnya, perayaan tersebut harus lebih memberikan makna dan digunakan sebagai ajang refleksi diri dan bukan hanya ajang hura-hura semata.

"Berkumpul, makan-makan itu wajar saja, tetapi harus memberikan makna refleksi diri sehingga apa yang kita lakukan ke depan akan lebih baik dari setahun belakangan," katanya.

Apalagi kata dia, 2014 menjadi tahun politik. Karenanya refleksi diri dan organisasi menjadi hal yanh mendasar bagi perencanaan langkah yang matang di tahun mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement