REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Pedagang terompet di Kota Palembang, Sumatera Selatan, menjelang lima hari pesta pergantian tahun 2013 ke Tahun Baru 2014 mulai marak di sejumlah sudut kota serta kawasan pasar tradisional dan modern.
Pantauan Antara di Palembang, Kamis, tampak pedagang menjajakan terompet berbagai ukuran dan bentuk di emperan pertokoan, kios pedagang kaki lima, dan membuka lapak di trotoar dan pinggir jalan kawasan tertentu yang ramai dilalui warga kota setempat.
Selain pedagang terompet, menjelang Tahun Baru 2014 tampak juga marak pedagang petasan dan kembang api menjajakan barang dagangannya itu berdampingan dengan pedagang terompet.
Salah seorang pedagang terompet Rusli mengatakan, setiap menjelang tahun baru dia bersama temannya menjalani usaha yang telah ditekuni sejak lima tahun terakhir.
Usaha berdagang terompet itu merupakan bisnis musiman yang memberikan penghasilan lumayan, karena setiap tahun sudah dipastikan 500 buah terompet dipesan langganan.
Mengenai harga jual terompet, bervariasi tergantung bentuk dan ukurannya mulai dari harga Rp9.000 hingga Rp17.500 per buah, katanya.
Sementara menurut Zainal salah seorang pedagang petasan dan kembang api di pasar tradisional Sekip Ujung Palembang, barang dagangannya itu cukup banyak dicari warga kota ini setiap menjelang pergantian tahun.
Menyambut pergantian tahun lama ke tahun baru, warga kota ini biasanya banyak membuat acara pesta malam tahun baru di rumah atau di pusat keramaian tertentu seperti kawasan objek wisata pinggiran Sungai Musi Benteng Kuto Besak.
Penyambutan pergantian tahun "Old and New" akan semakin semarak jika ada suara dentuman petasan dan cahaya kembang api di udara di sekitar tempat acara pesta malam tahun baru itu.
Mengenai harga petasan dan kembang api yang ditawarkan di kiosnya bervariasi mulai Rp15.000 hingga Rp150.000 per buah tergantung jenis petasan dan bentuk kembang apinya, kata Zainal.