Kamis 26 Dec 2013 19:55 WIB

Masih Ada Warga Aceh Mengaku Tak Dapat Hunian

Rep: Andi Ikhbal/ Red: A.Syalaby Ichsan
  Warga membaca Surat Yasin saat ziarah di kuburan massal tsunami di Desa Ulee Lheue, Banda Aceh, Rabu (26/12). (Antara/Ampelsa)
Warga membaca Surat Yasin saat ziarah di kuburan massal tsunami di Desa Ulee Lheue, Banda Aceh, Rabu (26/12). (Antara/Ampelsa)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Terhitung sembilan tahun pascatsunami Aceh 2004 silam, kondisi Serambi Makkah sudah kembali normal. Wali Kota Banda Aceh Mawardi Nurdin mengklaim situasi di sana sudah pulih 95 persen.

Mawardi mengatakan, memang masih ada sisa persoalan seperti adanya masyarakat yang mengaku tidak memperoleh rumah. Padahal, dari target 17 ribu bangunan, pihaknya sudah mendirikan lebih dari 21 ribu. Namun, masih ada yang belum mendapat jatah hunian.

"Kami tidak tahu, mereka ini hanya orang yang mengaku belum dapat, atau bagaimana. Data mereka sendiri masih dipertanyakan," kata Mawardi pada RoL saat dikonfirmasi, Kamis (26/12).

Dia menambahkan, untuk antisipasi bencana, setiap tahun Pemkot Banda Aceh menyelenggarakan kegiatan penyuluhan dan simulasi. Hanya untuk tahun ini memang tidak diadakan. Sedangkan untuk bangunan pemukimannya, menurut Mawardi, sudah didesain tahan terhadap gempa hingga 8 skalarichter.

Kalaupun ada yang roboh, dia mengatakan, lantaran bangunan tersebut tidak memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Namun, sekuat apapun desain rumah tahan gempa, tetap tidak bisa kokoh utuh menahan derasnya air yang menyapu. Oleh karena itu, dia menjelaskan, tak bisa ada yang menjamin keselamatan untuk bencana tsunami besar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement