REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG -- Jumlah penumpang di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni Lampung Selatan, Lampung sebanyak 34.662 orang, terdiri atas pejalan kaki 5.329 dan di atas kendaraan sebesar 29.333 orang.
Penanggung Jawab Posko Harian PT ASDP Cabang Bakauheni, I Putu Widhiatmaja, dalam laporan data Posko Angkutan Natal 2013 dan Tahun Baru 2014 di Bandarlampung, Kamis (26/12), menyebutkan jumlah penumpang itu terjadi selama 24 jam sejak 25 Desember 2013 pukul 08.00 hingga 26 Desember pukul 08.00 WIB.
Ia menjelaskan, penumpang sepeda motor sebanyak 782 unit, mobil 3.493 unit, bus 347 unit, truk 2.479 unit sehinga jumlah total kendaraan yang terangkut 7.101 unit. Sementara kapal yang beroperasi sebanyak 27 kapal feri dengan 85 trip. Sedangkan kondisi dan situasi di pelabuhan terutama untuk antrian kendaraan, tindak kriminal, kerusakan alat produksi, dan ke adaan darurat di pelabuhan dilaporkan nihil.
"Keadaan cuaca juga cerah dan tidak ada laporan cuaca ekstrem," katanya.
Berdasarkan data di posko Bakauheni pada periode itu dibandingkan tahun lalu menunjukan untuk pencapaian trip pada 2012 sebanyak 88 trip, sedang di 2013 sebesar 85 trip atau 97 persen. Penumpang pejalan kaki pada 2012 sebesar 5.968 orang, sedangkan 2013 5.329 orang atau 89 persen. Penumpang di atas kendaraan tahun 2012 sebanyak 28.235 orang, sedangkan pada 2013, 29.333 orang atau naik 4 persen.
Total jumlah penumpang pada 2012 sebesar 34.203 orang, sedangkan 2013 sebanyak 34.662 orang. Sepeda motor sebanyak 1.317 unit pada 2012, sedangkan 2013 782 unit atau turun 41 persen. Mobil pada 2012 yang terangkut kapal feri sebanyak 2.982 unit, sedangkan pada 2013 sebesar 3.493 unit. Jumlah bus pada 2012 346 unit, sedangkan 2013 sebesar 347 unit. Truk pada 2012 sebanyak 2.328 unit dan di tahun 2013 sebesar 2.479 unit.
Perbandingan jumlah kendaraan yang terangkut sejak 25 Desember 2013 pukul 08.00 hingga 26 Desember pukul 08.00 WIB dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni pada 2013 total jumlahnya 7.101 sedangkan tahun 2012 sebesar 6.973 unit.
Ikuti Whatsapp Channel Republika