REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- gas elpiji ukuran tiga kilogram atau lebih dikenal dengan sebutan tabung melon sulit didapatkan di Kabupaten Indramayu bagian barat. Kalaupun ada, menurut warga setempat, harganya sudah tinggi.
Berdasarkan pantauan, Kamis (26/12), warga mengalami kesulitan mendapatkan gas elpiji tabung melon di antaranya terjadi di Desa Cilet dan Desa Parean, Kecamatan Kandanghaur. Selain itu, keluhan serupa juga disampaikan warga asal Kecamatan Gabuswetan. Gas tabung melon sulit ditemukan, baik di agen agen terdekat maupun agen besar yang ada di Kecamatan Kandanghaur.
Kondisi serupa juga terjadi di warung-warung pengecer. ‘’Kelangkaan gas elpiji ukuran tiga kilogram ini terjadi sejak sepekan terakhir,’’ ujar seorang pemilik toko kelontong yang biasa menjual gas elpiji di Pasar Cilet, Dasa (30).
Dasa mengaku tidak mengetahui penyebab kelangkaan gas tabung melon tersebut. Dia mengungkapkan, berbagai agen yang didatanginya mengaku tidak memiliki stok gas elpiji tiga kilogram. Dasa mengungkapkan, kondisi itu menyebabkannya terpaksa menolak banyak konsumen yang membutuhkan gas. Bahkan, tak sedikit konsumen yang menitipkan tabung kosong dengan harapan bisa segera mendapatkan gas elpiji. ‘’Saya tidak tahu kapan bisa mendapatkan pasokan gas kembali,’’ tutur Dasa.
Advertisement