REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kepala Dinlopas Kota Yogyakarta, Maryustion Tonang mengakui juga padatnya Pasar Beringharjo pada libur akhir tahun ini. Bahkan menurutnya, bukan hanya Pasar Beringharjo saja yang pengunjungnya naik signifikan, tetapi juga Pasar Kranggan dan Prawirotaman.
"Ini menandakan pasar tradisional di Yogyakarta masih menjadi ikon wisata terutama Beringharjo," katanya.
Menurutnya, wisatawan banyak memburu aneka produk khas Yogyakarta di pasar tradisional tersebut antara lain baju batik dan kerajinan maupun makanan. Ini dilakukan karena harga di pasar tradisional lebih murah dibandingkan mall atau toko lainnya. Apalagi kata dia, dari sisi jangkauan banyak pasar tradisional di Yogyakarta yang mudah dijangkau dan menyediakan barang yang lengkap dengan harga murah.
Padatnya pengunjung di Beringharjo juga dikeluhkan salah satu wisatawan. Tri Martini (34), pengunjung asal Boyolali, Jawa Tengah mengatakan, sejak pukul 11.00 WIB pasar tersebut sudah sesak pengunjung. Bahkan dirinya yang akan berbelanja pakaian batik harus sedikit bersabar sakit penuhnya pengunjung di pasar tersebut.
"Padatnya gila, kayak mau lebaran. Empet-empetan," ujarnya.Meski empet-empetan namun ibu dua anak ini puas karena bisa membeli oleh-oleh baju batik dengan harga murah.