Selasa 24 Dec 2013 22:40 WIB

Kawanan Perampok Berpakaian Batik Beraksi di Bandarlampung

 Garis Polisi (ilustrasi)
Foto: Antara/Arif Pribadi
Garis Polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Kawanan perampok berpakaian batik beraksi di Kecamatan Rajabasa, Kota Bandarlampung, Provinsi Lampung.

Mereka berhasil menggasak uang tunai ratusan juta rupiah milik PT Hulu Batu Perdana, suatu perusahaan kontraktor di Jalan Soekarno-Hatta, pada Senin (23/12) sekitar pukul 03.00 WIB.

Polresta Bandarlampung menurunkan anjing pelacak untuk olah tempat kejadian perkara (TKP). Tim identifikasi juga melakukan pengecekan di tempat kejadian.

Kapolsekta Kedaton, AKP Yohannes Agustiandaru, mengatakan petugas satpam kantor perusahaan PT Hulu Batu Perdana dalam keadaan terikat saat aksi perampokan itu terjadi.

"Pertama kali ditemukan oleh seorang petugas kebersihan perusahaan itu, Yana, sekitar pukul 06.00 WIB pagi. Menurut informasi korban, para pelaku perampokan ini melumpuhkan seorang satpam kantor dengan mengikat kedua kaki dan tangannya," kata Yohannes.

Pelaku juga membekap satpam itu menggunakan lakban di wajahnya dan hanya bagian hidung saja yang tidak ditutup lakban. Korban yang dilumpuhkan bernama Edi Tabroni (48), warga Desa Bernung, Kecamatan Gedungtataan, Kabupaten Pesawaran.

Menurut korban itu, pelaku perampokan berjumlah empat orang dan beroperasi tanpa penutup muka serta menggunakan pakaian batik. Para pelaku juga membawa senjata api laras pendek.

Pada saat itu, korban Edi sedang berada di pos penjagaan. Sekitar pukul 01.00 WIB dini hari dirinya masuk ke dalam untuk mengambil air wudhu sambil mengecek keadaan kantor.

Sekitar pukul 03.00 WIB dini hari, Edi masuk ke dalam lagi bermaksud mengecek kembali keadaan kantor.

"Saat masuk ke dalam itulah, Edi mendengar ada suara gaduh di dalam. Ternyata sudah ada dua orang pelaku yang sedang berusaha membuka brankas milik kantor,'' kata Yohannes.

''Saat korban ingin keluar, ternyata sudah ada dua orang pelaku lagi yang langsung menodongkan senjata api kepadanya," katanya. Korban langsung dipukuli dan diikat menggunakan lakban sehingga tak bisa berkutik lagi.

Pihak kepolisian masih menyelidiki ciri-ciri pelaku untuk memastikan apakah ada kemiripan atau tidak dengan pelaku dan modus perampokan yang terjadi pada tiga tempat berbeda beberapa pekan lalu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement