Senin 23 Dec 2013 22:42 WIB

PDIP Pro-Jokowi Minta Megawati Mengerti Aspirasi Rakyat

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Mansyur Faqih
Megawati Soekarnoputri bersama Joko Widodo.
Foto: Republika/Prayogi
Megawati Soekarnoputri bersama Joko Widodo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PDIP Pro-Jokowi meminta Megawati Sukarnoputri mendengar aspirasi publik. Khususnya mereka yang menghendaki pencalonan presiden Jokowi pada pemilu 2014. Permintaan ini mereka ajukan karena ada gelagat untuk mengadu domba PDI Perjuangan dengan rakyat. 

"Dengan mempersiapkan berbagai skenario yang jauh dari harapan rakyat," kata Sekretaris Koordinator PDIP Pro-Jokowi, Budi Arie Setiadi dalam siaran pers yang dikirim kepada Republika, Senin (23/12).

PDIP Pro-Jokowi menyatakan, Megawati adalah Ibu Bangsa. Karenanya, kerelaan mencapreskan Jokowi akan dicatat dalam tinta emas sejarah bangsa.

Apalagi selama ini belum ada mantan presiden Indonesia yang berhasil menjalankan tongkat estafet kepemimpinan di arus nasional. "Kapasitas kenegarawanan Ibu Mega pasti mengerti apa yang menjadi harapan dan kehendak rakyat saat ini," ujar Budi.

Saat ini, menurut Budi, gelora dan dukungan untuk memperjuangkan Gubernur DKI menjadi presiden dalam pilpres 2014 makin membara. Berbagai lapisan masyarakat mulai berani terbuka mendukung pencalonan Jokowi. Di dalam tubuh partai banteng pun mulai terdengar aspirasi untuk mengusung mantan walikota Solo tersebut.

"Dalam Rakernas PDI Perjuangan yang di laksanakan Oktober 2013, hampir seluruh perwakilan daerah menyuarakan keinginan mereka agar partai moncong putih ini menjagokan Jokowi sebagai capres," kata Budi.

PDI Perjuangan Pro-Jokowi dideklarasikan pada 21 Desember 2013 di Jakarta. Anggotanya terdiri dari aktivis, kader, dan simpatisan partai, serta puluhan paguyuban warga daerah yang berdomisili di Jakarta. 

"Organisasi ini bersifat terbuka, kolektif dan partisipatif di mana seluruh kader dan simpatisan dapat menyalurkan aspirasinya bagi kemajuan bangsa dan negara," ujar Budi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement