Senin 23 Dec 2013 21:39 WIB

Prabowo Mengaku Tak Punya Strategi Khusus untuk Hadapi Jokowi

Rep: Irfan Fitrat/ Red: Mansyur Faqih
Prabowo Subianto (left) and Joko Widodo
Foto: Antara/M Agung Rajasa/Audy Alwi
Prabowo Subianto (left) and Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Gerindra sudah mantap mengusung Prabowo Subianto sebagai capres. Prabowo pun sudah siap menghadapi kontestasi pada pemilu mendatang.

Pada beberapa survei, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo masuk menjadi salah satu capres. Hasilnya, elektabilitas politisi PDI Perjuangan itu paling tinggi di antara capres lainnya, termasuk Prabowo. 

Mengenai kemungkinan Jokowi maju sebagai capres, Prabowo mengaku tidak khawatir. "Itulah demokrasi. Sebanyak mungkin capres bagi kita tidak masalah," kata dia, selepas meresmikan Gerindra Media Centre (GMC) di DPP Gerindra, Jakarta, Senin (23/12).

Prabowo mengatakan, tidak mempunyai strategi khusus untuk menghadapi para pesaingnya. Ia menyebut hanya bermodal program, perjuangan, dan nilai-nilai partai. Prabowo pun berusaha untuk langsung terjun menemui rakyat. Soal hasil akhir, ia menyerahkannya pada pilihan rakyat. "Kita akan hormati pilihan rakyat. Paling penting itu," ujar dia. 

Dari hasil survei Indo Barometer, Prabowo mendapat suara 9,7 persen menurut hasil pertanyaan terbuka tanpa penyebutan nama. Ketua Dewan Pembina Gerindra itu masih kalah dari Jokowi (25,2 persen) dan Aburizal Bakrie (10,5). Mengenai hasil survei itu, Prabowo tidak ambil pusing. "Itu biasa. Bagian taktik politik. Dinamika," katanya.

Pada pemilu mendatang, jumlah capres bisa jadi bertambah. Kemungkinan itu terbuka jika judicial review terhadap UU Pilpres yang diajukan Yusril Ihza Mahendra dikabulkan Mahkamah Konstitusi (MK). Andai itu terjadi, Prabowo dan Gerindra pun mengaku siap. "Kita akan lihat perkembangan bagaimana keputusan MK dan Gerindra memang harus siap menghadapi semua kemungkinan," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement