Ahad 22 Dec 2013 16:05 WIB

Diguyur Hujan Jalanan di Yogyakarta Ambles

Rep: yulianingsih/ Red: Taufik Rachman
Warga mengamati jalan yang ambles di Jl. Babaran, Yogyakarta, Ahad (22/12).
Foto: Antara/Noveradika
Warga mengamati jalan yang ambles di Jl. Babaran, Yogyakarta, Ahad (22/12).

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Bukan hanya tanggul sungai (Talud) yang ambles akibat guyuran hujan. Beberapa ruas jalan raya di Kota Yogyakarta mengalami penurunan atau ambles.

Berdasarkan catatan Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) Kota Yogyakarta, ada dua titik jalan yang mengalami amblesan yaitu Jalan Babaran kawasan Warungboto Umbulharjo serta jalan kampung di Patangpuluhan.

Menurut Kepala Bidang Drainase dan Pengairan Dinas Kimpraswil Kota Yogyakarta, Aki Lukman Nur Hakim,. Jalan tersebut mulai ambles sejak Jumat pekan lalu. "Laporan masyarkat sudah masuk dan kita juga sudah melakukan peninjauan," katanya, Ahad (22/12).

Diakuinya, meski begitu pihaknya belum bisa melakukan perbaikan karena anggaran pemeliharaan jalan sudah habis. "Ini akhir tahun dan anggaran juga sudah habis," ujarnya.

Karenanya untuk meminimalisir jalan tersebut ambles lagi, maka pihaknya meminta warga untuk menutup total jalan itu dari lalulintas kendaraan.

Sebelumnya tanggul sungai Winongo (talud) di RT 16 RW 4 Kelurahan Bener, Kecamatan, Tegalrejo, Yogyakarta ambrol, Jumat lalu. Talud sepanjang 10 meter tersebut ambrol akibat gerusan air hujan. Meski tak ada korban jiwa namun sedikitnya ada empat hingga lima rumah yang berdekatan dengan talud tersebut dan terancam longsor.

Menurut Aki Lukman, talud yang rawamn longsor di sepanjang Sungai Winongo, Gadjah Wong dan Code memang masih cukup banyak. Pihaknya sendiri bekerjasama dengan BPBD untuk meminimalisir dampak lanjutan antara lain dengan pemasangam karung pasir.

Akibat banyaknya jalan ambles dan talud longsor tersebut Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mulai mewacanakan untuk pencairan dana tak terduga agar bisa ditangani secara cepat.

Menurut Haryadi, belum adanya upaya perbaikan hakekatnya bukan lantaran kehabisan dana. Melainkan keterbatasan waktu serta administrasi anggaran di akhir tahun. "Saya bisa memaklumi instansi teknis. Tapi perlu diingat, Pemkot bukan kehabisan dana, hanya proses anggaran saja," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement