Ahad 22 Dec 2013 14:47 WIB

Pemkot Surabaya Pertemukan Para Ibu Lintas Status

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Nidia Zuraya
Hari Ibu (ilustrasi)
Foto: neollene.com
Hari Ibu (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ratusan ibu di Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim) dengan berbagai latar belakang status sosial disatukan dalam dalam suasana akrab di Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim) merayakan peringatan Hari Ibu di Taman Surya, Kota Surabaya, Ahad (22/12).

Kebersamaan tersebut dimaksudkan sebagai momen untuk transfer ilmu dari ibu-ibu yang sudah sukses menjadi pengusaha kepada ibu-ibu yang masih merintis jalan menuju sukses. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dalam sambutannya mengatakan, kebersamaan merupakan hal yang penting untuk dijaga. “Sebab, hanya dengan kebersamaan kita bisa membangun Surabaya menjadi kota yang maju dan lebih baik,” katanya saat pidato penyambutan di Taman Surya, Ahad (22/12).

Dalam kesempatan tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memberikan apresiasi khusus untuk para ibu pekerja di Surabaya yang selama ini telah bekerja keras demi menafkahi keluarganya. Mereka diantaranya berprofesi sebagai penjual nasi jagung, penjual dawet, penjual tape, tukang pijat, buruh cuci hingga buruh pabrik. Pekerjaan itu mereka lakoni selama puluhan tahun dengan tanpa mengeluh. “Terkadang kita tidak sadar bahwa tanpa beliau-beliau ini, kita akan kerepotan. Kita butuh mereka,|” ujarnya.

Risma juga berpesan bahwa Warga Surabaya tidak boleh malas dan harus kerja keras. Kalau kerja keras diiringi dengan doa, Insya Allah Tuhan akan memberikan jalan. “Kalau kita malas, anak-anak kita yang akan menanggunng akibatnya. Kita harus siapkan anak-anak kita bisa bersaing dengan anak-anak lain di seluruh dunia,” tuturnya.

Sementara itu, salah warga Surabaya sekaligus penjual dawet selama hampir 20 tahun, Hamiyah (44 tahun) berterimakasih karena wali kota telah memberikan perhatian. Selain perempuan-perempuan pekerja yang punya semangat luar biasa untuk sukses, para perempuan yang telah sukses dalam pekerjaannya tampil memberikan testimoni. Salah satunya, Ivy Kamajaya.

Dalam testimoninya, Ivy menyampaikan bahwa ibu-ibu harus memiliki optimisme dalam menjalankan profesinya. “Kita harus melihat tantangan sebagai kesempatan, lihat masalah sebagai peluang,” katanya.

Peringatan hari ibu tahun 2013 ini juga bersamaan dengan agenda puncak pahlawan ekonomi Surabaya. Beberapa sentra industri kecil terpilih menjadi yang terbaik dalam anugerah pahlawan ekonomi 2013.

Untuk kategori home industry, juara I diraih Usaha Kecil Menengah (UKM) DD I Tenggilis Mejoyo dengan sambal asli Surabaya. Untuk kategori 'industri kreatif' diraih UKM Kharisma dari Tegalsari. Dan untuk kategori 'kuliner dan bisnis' diraih UKM Pecel Dewi dari Kecamatan Tandes

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement