Ahad 22 Dec 2013 11:08 WIB

Penutupan Pintu Tol Tidak Dilanjutkan

Rep: Wahyu Syahputra/ Red: Djibril Muhammad
Petugas berjaga di pintu keluar tol Tegal Parang, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (16/12). ( Republika/Rakhmawaty La'lang)
Petugas berjaga di pintu keluar tol Tegal Parang, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (16/12). ( Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rekayasa lalu lintas oleh Direktorat lalu lintas Polda Metro Jaya dengan menutup sejumlah pintu masuk dan ke luar Tol Dalam Kota dipastikan tidak akan dilanjutkan.

Padahal selama sepekan rekayasa itu tersebut dinilai berhasil oleh pihak kepolisian. 'Sementara tidak dilanjutkan," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto, Ahad (22/12).

Kepolisian lebih memilih untuk mengevaluasi secara menyeluruh laporan rekayasa tersebut seperti titik kemacetan baru yang muncul ketika penutupan dilakukan.

Ini terjadi saat pintu Tol Semanggi I ditutup di mana volume kendaraan dari arah Grogol tidak bisa tertampung di Kawasan Plaza Semanggi.

Polisi pun akan mengevaluasi perubahan jarak tempuh di jalur reguler dan jalan Tol Dalam Kota. Rikwanto mengatakan, evaluasi akan terfokus kepada pintu Tol Semanggi I yang dinilai belum maksimal, karena penutupan tersebut hanya bertahan selama satu jam dari target awal selama empat jam.

Sementara kebijakan pembukaan pintu Tol Semanggi I ada di tangan petugas di lapangan yang mengetahui kapan volume kendaraan sudah tidak bisa ditampung.

Dalam sepekan empat pintu tol dikenakan rekayasa lalu lintas dengan penutupan, di antaranya Off Ramp (lajur keluar) ke arah Pancoran (depan Bukopin), lajur keluar Tegal Parang (yang menuju ke arah Kuningan) dan kawasan RS Dharmais pada pukul 08.00 WIB – 10.00 WIB serta pintu masuk Tol Semanggi 1 pada pukul 16.00  hingga  20.00 WIB.

Untuk yang lajur keluar (depan Bukopin, Tegal Parang dan Dharmais), kepolisian mengaku ada perubahan yang signifikan terkait mengurainya kemacetan di kawasan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement