Jumat 20 Dec 2013 19:58 WIB

Ratusan Rumah di Pangawaren Terancam Pergerakan Tanah

Warga berjalan di jalan desa yang rusak akibat pergerakan tanah.
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Warga berjalan di jalan desa yang rusak akibat pergerakan tanah.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Ratusan rumah warga di Kampung Pangawaren, Desa Sukaratu, Kecamatan Bojongpicung, Cianjur, Jabar, terancam pergerakan tanah dengan kedalaman mencapai 1,5 meter.

Hingga saat ini, Jumat, kaki Gunung Julang yang terletak di bagian timur mulai terlihat retak sepanjang 100 meter dan amblas sedalam 1,5 meter.

Sebagian besar warga di sekitar wilayah tersebut menolak untuk mengungsi dan memilih lakukan gotong-royong membuat selokan baru sepanjang 20 meter lebar 1,3 meter untuk mencegah meluasnya pergerakan tanah.

"Selain membuat selokan, warga memasang bambu air di sepanjang tebing guna menghindari longsor hingga ke perkampungan," kata Kepala Desa Sukaratu, Ahmad Hidayat.

Sedangkan terjadinya retakan anak Gunung Julang sepanjang ratusan meter itu, setelah terjadinya gempa bumi tahun lalu dan pergerakan tanah mulai terjadi karena intensitas hujan yang cukup tinggi sejak satu bulan terakhir.

"Melihat kondisi tersebut, kami telah mengajak warga yang rumahnya di bawah tebing agar segera mengosongkan rumahnya, terutama di malam hari dan ketika hujan turun deras," ucapnya.

Hal tersebut ungkap dia, sebagai upaya menghindari terjadinya korban jiwa, jika terjadi bencana alam karena pergerakan tanah terus meluas dan sempat terjadi longsoran. Pihaknya mencatat rumah warga yang terancam longsor dan pergerakan tanah di wilayah tersebut milik 88 kepala keluarga. Hingga saat ini, belum ada tindakan dan pengawasan yang dilakukan dinas terkait di Pemkab Cianjur.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement