REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Menjelang Operasi Lilin 2013, Kepolisian Resor Kota Bogor menggelar rapat kerja lintas sektor dengan berbagai instansi pemerintah dan masyarakat yang berperan di dalamnya.
Kapolresta Bogor AKBP Bahtiar Ujang Purnama menuturkan pengamanan akan dilakukan kepada 63 gereja yang digunakan untuk perayaan natal 25 Desember dan tahun baru.
Pengamanan juga akan dilakukan di titik-titik rawan kemacetan di Jalan Pajajaran, Jalan Juanda, Ekalokasari serta jalan alternatif menuju Sukabumi di Batutulis.
Sebanyak 17 tempat rawat kemacetan dan membutuh rekayasa. Polresta Bogor akan berkoordinasi dengan DLLAJ dan Satpol PP karena tidak menutup kemungkinan kemacetan juga bersumber dari kegiatan masyarakat di tempat yang tidak semestinya.
Di titik yang rawan kecelakaan lalu lintas pun akan ada pengamanan arus dan estafet anggota Polresta. "Jadi di tiap 200 hingga 300 meter akan ada anggota polisi untuk menarik agar arus bisa lebih cepat," tutur Bahtiar.
Sebanyak 730 anggota Polresta Bogor dibantu 630 anggota pengamanan gabungan lainnya. Polresta Bogor juga akan mendirikan 10 pos pengamanan dan sebuah pos pelayanan di Baranang Siang. Pos pengamanan akan diisi tim gabungan polisi, TNI, dan unsur masyarakat.
"Target kami dengan pengamanan ini perayaan natal dan tahun baru bisa berjalan kondusif," kata Kapolresta usai rapat kerja di Kantor Polresta Bogor Kapten Muslihat, Kamis (19/12). Jika pun ada kemacetan ia berharap tidak berdampak luas dan bisa segera diurai.
Jika pun ada kerumunan maka akan dilakukan pengamanan dan pengawalan agar tetap tertib serta tidak menimbulkan gangguan kamtibmas. Ia mengimbau agar warga Kota Bogor menjaga rumah saat ditinggalkan.
Bahtiar juga meminta masyarakat menjaga barang-barang yang dibawa dengan baik sehingga tidak menjadi korban kejahatan. "Jaga juga kerukunan umat beragama di manapun berada," katanya mengungkapkan.
Teror keamanan jadi salah satu ancaman yang timbul saat natal. Untuk mengantisipasi itu, anggota polisi yang mengamankan 63 gereja juga akan bekerjasama dengan pengamanan internal gereja.
Mereka akan memastikan identitas dan barang bawaan orang yang keluar masuk gereja aman. Metal detector milik polisi dan gereja pun akan dioperasikan.
Diakui Bahtiar ada beberapa elemen masyarakat, seperti Orari dan Polmas, yang siap membantu. Ia mempersilakan jika ada ormas lain yang mau membantu. "Akan kami akomodir dan kami harap mereka bersedia dikoordinasikan di bawah polresta," kata Kapolresta.
Terkait GKI Yasmin, Bahtiar mengatakan belum ada informasi dan berharap tidak jadi masalah menonjol. Selama ini pun, sudah tidak ada kegiatan di sana.
"Nanti akan dibicarakan lebih lanjut dengan muspida. Yang jelas dari muspida sudah mengonsep dan merencanakan pengamanan di tempat yang sudah ditentukan bersama," tutur Bahtiar.